Investasi LRT Jakarta Diperkirakan Lebih Hemat dari Biaya Awal

Investasi LRT Jakarta Diperkirakan Lebih Hemat dari Biaya Awal

Eduardo Simorangkir - detikFinance
Jumat, 13 Apr 2018 19:30 WIB
Foto: Achmad Dwi Afriyadi
Jakarta - Biaya investasi pembangunan light rail transit (LRT) Jakarta rute Kelapa Gading-Velodrome sepanjang 5,8 km kemungkinan bakal lebih murah dari estimasi biaya di awal.

Direktur Utama PT Jakarta Propertindo (Jakpro) Satya Heragandhi mengatakan, lebih rendahnya biaya investasi dari estimasi awal itu lantaran pembangunan proyek tersebut berjalan dengan baik dan lancar.

"Kalau kita lihat, kita cukup optimistis harusnya ini under budget. Karena mekanisme kontrol, monitoring yang tepat sejauh ini membuat kita masih optimis bisa under budget. Tapi nanti ujungnya (biayanya) berapa nggak bisa ngomong sekarang," katanya kepada detikFinance saat dihubungi, Jumat (13/4/2018).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Biaya investasi pembangunan LRT Jakarta sendiri mencapai Rp 6,8 triliun. Sampai saat ini biaya pembangunan yang terpakai diperkirakan sudah mencapai sekitar Rp 3,2 triliun dengan progres pembangunan sudah 70%.

"Rasanya sekitar Rp 3-3,2 triliun (biaya terpakai)," katanya.


Seperti diketahui, PT Jakpro tengah mengebut pembangunan LRT Jakarta Koridor I Fase I (Kelapa Gading-Velodrome). Pembangunannya dimulai sejak awal 2017 dan ditarget beroperasi pada Agustus 2018 mendatang.

Ada enam stasiun layang LRT Jakarta yang disisipkan pada jalur sepanjang 5,8 km yakni Stasiun Depo Pegangsaan Dua, Stasiun di depan Mal Kelapa Gading, Stasiun di Jl. Boulevard Raya Kelapa Gading, Stasiun di Jl. Kayu Putih Raya (Pulomas), Stasiun di Jl. Kayu Putih Raya (Equestrian), serta Stasiun di depan Gelanggang Olahraga Velodrome Rawamangun.

Pada tahap awal akan dioperasikan sebanyak 8 gerbong atau 4 train sets (untuk Asian Games kemungkinan lebih sedikit) dengan headway atau waktu tunggu sekitar 10 sampai dengan 15 menit.



(eds/ang)

Hide Ads