Hingga awal April 2018 progres sudah mencapai 82%. Fasilitas yang dibangun antara lain Rumah Dinas Pegawai, Wisma Indonesia, Gedung Serbaguna, Pasar Perbatasan, fasilitas umum (rest area, ATM Center, Masjid, Gereja), fasilitas sosial (plaza dan ruang terbuka hijau, gedung serbaguna, foodcourt, parkir kendaraan), mess pegawai, serta Pos Pamtas TNI/Polri.
Sedangkan untuk pasar sendiri, sebanyak 304 kios dan sudah dikontrak baik pasar yang terdiri dari kios basah maupun kios kering, sedangkan kios yang terbuka tidak pakai atap penutup berjumlah 50 buah.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Untuk pengaturan dan pembagian kiosnya sendiri nanti akan diatur oleh Dinas Perdagangan Provinsi. Jadi sudah didata untuk para pedagang pasar awal, akan tetapi tidak menutup kemungkinan adanya pedagang tambahan juga," katanya dalam keterangan resmi, seperti dikutip Senin (23/4/2018).
Pada kawasan perbatasan Skouw juga telah dibangun 50 unit Rumah Khusus bagi masyarakat perbatasan di Kampung Skouw, Distrik Muaratami. Selain itu revitalisasi rumah khusus sebanyak 50 unit rumah PNS di Kampung Skouw Mabo, Distrik Muara Tami. Unit rumah khusus dimaksud memiliki Tipe 36 yang terdiri dari 2 kamar tidur, 1 kamar mandi dan 1 ruang tamu, yang dilengkapi dengan jalan lingkungan, air bersih, sanitasi, drainase dan listrik.
Selain itu juga dikembangkan infrastruktur permukiman di sekitar perbatasan berupa Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM) 50 liter/detik antara lain untuk melayani 577 Sambungan Rumah. Pengembangan kawasan PLBN Skouw juga didukung oleh pembangunan Jembatan Holtekamp yang akan mempercepat waktu temouh dari Kota Jayapura ke perbatasan.
Adapun pembangunan fasos dan fasum di kawasan PLBN Skouw membutuhkan biaya sebesar Rp 246 miliar. Pembangunannya telah dimulai sejak 16 Desember 2016 dan ditargetkan rampung lebih cepat yakni Agustus 2018 dari rencana Desember 2018.