Pemerintah saat ini total memiliki 222 proyek strategis nasional dan 3 program tambahan hingga 2019 mendatang.
Dari daftar proyek yang masuk ke dalam PSN, mayoritas adalah pembangunan jalan. Selain itu, proyek kereta cepat Jakarta-Bandung (JKT-BDG) yang hasilnya belum signifikan sejak groundbreaking Januari 2016, juga tetap dipertahankan dalam daftar proyek strategis nasional.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
triliun.
Kereta Cepat JKT-BDG Masih di Daftar Proyek Strategis
|
Menteri BUMN Rini Soemarno mengecek proyek kereta cepat.Foto: Trio Hamdani
|
Ketua Tim Pelaksana KPPIP Kementerian Koordinator bidang Perekonomian Wahyu Utomo beralasan karena pemerintah masih mengupayakan proyek ini bisa segera dibangun.
Yang menjadi permasalahan selama ini adalah pembebasan lahan yang tak juga kelar 100%. Masih ada lahan yang dalam proses pembebasan.
"Kita masih upaya terus masalah tanah sama teman-teman BPN (Badan Pertanahan Nasional) itu beresin tanah," katanya ditemui di Kantor Kementerian Komunikasi Dan Informatika, Jakarta, Jumat (27/4/2018).
Sampai saat ini masalah tanah belum juga kelar, begitu pula pinjaman dari China Development Bank (CDB) yang belum kunjung cair. Meski demikian, pihaknya masih yakin proyek ini bisa segera dibangun.
"Tapi kalau saya lihat sih kita masih optimis lah, karena ini sudah perintah juga dan menurut saya ini sudah strategis untuk menyiapkan metropolitan Jakarta dan juga Bandung," ujarnya.
Begini Nasib Proyek Strategis Yang Tak Rampung
|
Foto: Ragil Ajiyanto
|
Ketua Tim Pelaksana KPPIP Wahyu Utomo mengatakan nasib proyek-proyek tersebut bergantung pada pemerintahan yang nantinya berkuasa.
"Nah ya nanti tergantung pemerintahan berikutnya dong," katanya dalam acara Forum Merdeka Barat 9 di Kantor Kementerian Komunikasi Dan Informatika, Jakarta, Jumat (27/4/2018)
Setidaknya berdasarkan data yang dia paparkan hingga kuartal III-2019 ada 68 proyek yang diprediksi rampung, 94 proyek dalam tahap konstruksi dan beroperasi sebagian, 86 proyek dalam tahap konstruksi dan 3 proyek dalam tahap transaksi dan siap konstruksi.
"Tapi kan kita berharap kalau itu sudah dikonstruksi, ya masa sih itu nggak diteruskan begitu. Apalagi jelas-jelas ini proyek yang kita yakini. Tadi kan kriteria yang kedua, strategis, memberikan dampak ekonomi. Masa sih pemerintah yang nanti nggak mikirkan rakyatnya kalau proyek ini memiliki nilai strategis," jelasnya.
"Jadi harusnya kita bisa mulai, kita pikir mulai saja. Itu adalah minimum supaya bisa diteruskan," tambah Wahyu.
Proyek Strategis Paling Banyak Infrastruktur Jalan
|
Foto: Dok. Kementerian PUPR
|
"Kita tahu kita harus yakin pembangunan infrastruktur akan bermanfaat bagi masyarakat. Kalau anda lihat bandingkan saja Amerika waktu bangun jalan, itu dilakukan terlebih dulu, itu mengangkat Amerika jadi negara maju. Korea Selatan juga bangun jalan dulu," katanya, Jumat (27/4/2018).
Selain itu banyaknya infrastruktur jalan yang masuk ke dalam PSN karena masih banyak proyek jalan yang belum selesai sejak lama. Kata dia proyek jalan Trans Jawa sudah dicanangkan sejak lama tapi belum juga selesai.
"Dan juga kita mau selesaikan proyek jalan Trans Jawa itu kan dari sebelum krisis 98 sudah ada, itu mau kita selesaikan. Makanya kenapa banyak jalan" jelasnya.
Anggaran Proyek Strategis Nasional Rp 4.092 T
|
Proyek LRT Jabodebek.Foto: Grandyos Zafna
|
"Berapa gambarannya, hampir Rp 4.100 triliun, APBN Rp 423 triliun untuk PSN, BUMN dan BUMD Rp 1.255 triliun. Ini yang akan kita dorong, Rp 2.414 triliun gimana swasta kita libatkan," katanya Ketua Tim Pelaksana KPPIP Wahyu Utomo, di Jakarta, Jumat (27/4/2018).
Dia mengatakan keterlibatan swasta ini bisa menggunakan skema pendanaan Kerjasama Pemerintah dengan Badan Usaha (KPBU), Public Private Partnership (PPP), dan Pembiayaan Infrastruktur Non APBN (PINA).
"Pembangunan infrastruktur tak mungkin hanya pakai APBN. Uang BUMN pun ada keterbatasan. Maka kita upayakan melalui KPBU atau PPP maupun PINA," ujarnya.
Dilihat per sektor, investasi tertinggi ada pada 11 proyek energi yang totalnya Rp 1.210 triliun, 1 program ketenagalistrikan senilai Rp 1.036 triliun, 69 proyek jalan senilai Rp 670 triliun, 29 proyek kawasan senilai Rp 388 triliun, dan 16 proyek kereta senilai Rp 387 triliun.
Halaman 2 dari 5











































