Kereta Cepat Dipertahankan dalam Daftar Proyek Strategis Jokowi

Kereta Cepat Dipertahankan dalam Daftar Proyek Strategis Jokowi

Trio Hamdani - detikFinance
Sabtu, 28 Apr 2018 13:40 WIB
Kereta Cepat Dipertahankan dalam Daftar Proyek Strategis Jokowi
Proyek kereta cepat Jakarta-Bandung di Walini.Foto: Trio Hamdani
Jakarta - Presiden Joko Widodo (Jokowi) memutuskan mencoret 14 proyek strategis nasional (PSN) lantaran proyeknya masih belum berjalan dan tak mendapat dukungan dari pemerintah daerah maupun Kementerian/Lembaga terkait.

Pemerintah saat ini total memiliki 222 proyek strategis nasional dan 3 program tambahan hingga 2019 mendatang.

Dari daftar proyek yang masuk ke dalam PSN, mayoritas adalah pembangunan jalan. Selain itu, proyek kereta cepat Jakarta-Bandung (JKT-BDG) yang hasilnya belum signifikan sejak groundbreaking Januari 2016, juga tetap dipertahankan dalam daftar proyek strategis nasional.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Komite Percepatan Penyediaan Infrastruktur Prioritas (KPPIP) Kementerian Koordinator bidang Perekonomian memperkirakan kebutuhan investasinya mencapai Rp 4.092
triliun.

Kereta Cepat JKT-BDG Masih di Daftar Proyek Strategis

Menteri BUMN Rini Soemarno mengecek proyek kereta cepat.Foto: Trio Hamdani
Meski belum menunjukkan hasil signifikan setelah dua tahun sejak groundbreaking di 2016, proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung (JKT-BDG) masih dipertahankan sebagai PSN. Apa pertimbangan pemerintah?

Ketua Tim Pelaksana KPPIP Kementerian Koordinator bidang Perekonomian Wahyu Utomo beralasan karena pemerintah masih mengupayakan proyek ini bisa segera dibangun.

Yang menjadi permasalahan selama ini adalah pembebasan lahan yang tak juga kelar 100%. Masih ada lahan yang dalam proses pembebasan.

"Kita masih upaya terus masalah tanah sama teman-teman BPN (Badan Pertanahan Nasional) itu beresin tanah," katanya ditemui di Kantor Kementerian Komunikasi Dan Informatika, Jakarta, Jumat (27/4/2018).

Sampai saat ini masalah tanah belum juga kelar, begitu pula pinjaman dari China Development Bank (CDB) yang belum kunjung cair. Meski demikian, pihaknya masih yakin proyek ini bisa segera dibangun.

"Tapi kalau saya lihat sih kita masih optimis lah, karena ini sudah perintah juga dan menurut saya ini sudah strategis untuk menyiapkan metropolitan Jakarta dan juga Bandung," ujarnya.

Begini Nasib Proyek Strategis Yang Tak Rampung

Foto: Ragil Ajiyanto
KPPIP Kementerian Koordinator bidang Perekonomian sudah memprediksi hingga 2019 nanti tidak seluruhnya bakal bisa rampung. Lantas, bagaimana nasib PSN yang tidak bisa diselesaikan hingga 2019?

Ketua Tim Pelaksana KPPIP Wahyu Utomo mengatakan nasib proyek-proyek tersebut bergantung pada pemerintahan yang nantinya berkuasa.

"Nah ya nanti tergantung pemerintahan berikutnya dong," katanya dalam acara Forum Merdeka Barat 9 di Kantor Kementerian Komunikasi Dan Informatika, Jakarta, Jumat (27/4/2018)

Setidaknya berdasarkan data yang dia paparkan hingga kuartal III-2019 ada 68 proyek yang diprediksi rampung, 94 proyek dalam tahap konstruksi dan beroperasi sebagian, 86 proyek dalam tahap konstruksi dan 3 proyek dalam tahap transaksi dan siap konstruksi.

"Tapi kan kita berharap kalau itu sudah dikonstruksi, ya masa sih itu nggak diteruskan begitu. Apalagi jelas-jelas ini proyek yang kita yakini. Tadi kan kriteria yang kedua, strategis, memberikan dampak ekonomi. Masa sih pemerintah yang nanti nggak mikirkan rakyatnya kalau proyek ini memiliki nilai strategis," jelasnya.

"Jadi harusnya kita bisa mulai, kita pikir mulai saja. Itu adalah minimum supaya bisa diteruskan," tambah Wahyu.

Proyek Strategis Paling Banyak Infrastruktur Jalan

Foto: Dok. Kementerian PUPR
Ketua Tim Pelaksana KPPIP Wahyu Utomo mengatakan, salah satu strategi meningkatkan kemajuan negara harus didukung ketersediaan infrastruktur jalannya.

"Kita tahu kita harus yakin pembangunan infrastruktur akan bermanfaat bagi masyarakat. Kalau anda lihat bandingkan saja Amerika waktu bangun jalan, itu dilakukan terlebih dulu, itu mengangkat Amerika jadi negara maju. Korea Selatan juga bangun jalan dulu," katanya, Jumat (27/4/2018).

Selain itu banyaknya infrastruktur jalan yang masuk ke dalam PSN karena masih banyak proyek jalan yang belum selesai sejak lama. Kata dia proyek jalan Trans Jawa sudah dicanangkan sejak lama tapi belum juga selesai.

"Dan juga kita mau selesaikan proyek jalan Trans Jawa itu kan dari sebelum krisis 98 sudah ada, itu mau kita selesaikan. Makanya kenapa banyak jalan" jelasnya.

Anggaran Proyek Strategis Nasional Rp 4.092 T

Proyek LRT Jabodebek.Foto: Grandyos Zafna
KPPIP Kementerian Koordinator bidang Perekonomian mengestimasi kebutuhan investasinya mencapai Rp 4.092 triliun. Dari total estimasi tersebut, dana yang dianggarkan lewat APBN hanya Rp 423 triliun, dari BUMN dan BUMD sebesar Rp 1.255 triliun, sisanya Rp 2.414 triliun dari investasi swasta.

"Berapa gambarannya, hampir Rp 4.100 triliun, APBN Rp 423 triliun untuk PSN, BUMN dan BUMD Rp 1.255 triliun. Ini yang akan kita dorong, Rp 2.414 triliun gimana swasta kita libatkan," katanya Ketua Tim Pelaksana KPPIP Wahyu Utomo, di Jakarta, Jumat (27/4/2018).

Dia mengatakan keterlibatan swasta ini bisa menggunakan skema pendanaan Kerjasama Pemerintah dengan Badan Usaha (KPBU), Public Private Partnership (PPP), dan Pembiayaan Infrastruktur Non APBN (PINA).

"Pembangunan infrastruktur tak mungkin hanya pakai APBN. Uang BUMN pun ada keterbatasan. Maka kita upayakan melalui KPBU atau PPP maupun PINA," ujarnya.

Dilihat per sektor, investasi tertinggi ada pada 11 proyek energi yang totalnya Rp 1.210 triliun, 1 program ketenagalistrikan senilai Rp 1.036 triliun, 69 proyek jalan senilai Rp 670 triliun, 29 proyek kawasan senilai Rp 388 triliun, dan 16 proyek kereta senilai Rp 387 triliun.
Halaman 2 dari 5
(hns/hns)
Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads