Jakarta Bakal Punya Kereta Layang

Jakarta Bakal Punya Kereta Layang

Achmad Dwi Afriyadi - detikFinance
Sabtu, 12 Mei 2018 15:30 WIB
Jakarta Bakal Punya Kereta Layang
Ilustrasi/Foto: Jefris Santama
Jakarta - Kementerian Perhubungan (Kemenhub) sedang mendorong badan usaha untuk membangun kereta layang atau loopline di Jakarta. Konsepnya, kereta ini mirip dengan light rail transit (LRT).

Adanya kereta ini diharapkan menjadi alternatif transportasi. Kemudian, bisa menjadi pemecah masalah perlintasan sebidang yang ditengarai penyebab macet dan kecelakaan.

Lantas, kapan kereta ini dibangun? Di mana saja rutenya? Butuh biaya berapa membangun kereta tersebut? Berikut ulasannya:

Jakarta akan dilengkapi kereta layang atau loop line. Saat ini, pemerintah sedang mendorong badan usaha untuk menjadi pemrakarsa proyek tersebut.

Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi mengatakan, dalam waktu dekat badan usaha akan mengajukan proposal untuk pembangunan loop line.

"Loop line kita dorong untuk usahakan, kita lagi bicara dengan Jaya DKI sebagai pemrakarsa, dalam waktu dekat mereka akan mengajukan proposal," kata dia usai Forum Dialog Hipmi di Jakarta, Jumat (11/5/2018).

Rencananya, loop line dibangun tahun depan dengan masa pengerjaan selama tiga tahun.

"Kalau dilihat dari situasinya paling nggak baru bisa mulai tahun depan, yang dikerjakan 2-3 tahun," ungkapnya.

Kementerian Perhubungan (Kemenhub) sedang mendorong badan usaha untuk membangun kereta layang atau loop line. Sejumlah titik akan terhubung dengan kereta layang tersebut.

"Kan ada yang dari barat ada yang dari Serpong, ke Tanah Abang, ke Kota, Kemayoran, balik lagi ke Manggarai itu elevated," ujar Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi usai Forum Dialog Hipmi di Jakarta, Jumat (11/5/2018).

Budi Karya mengatakan, saat ini pihaknya tengah mendorong badan usaha menjadi pemrakarsa proyek tersebut. Dalam waktu dekat, badan usaha akan mengajukan proposal pembangunan loop line.

"Loop line kita dorong untuk usahakan, kita lagi bicara dengan Jaya DKI sebagai pemrakarsa, dalam waktu dekat mereka akan mengajukan proposal," ungkapnya.

Menurut Budi Karya, proyek ini paling tidak baru bisa dibangun tahun depan. Kemudian, waktu pembangunan sekitar dua hingga tiga tahun.

Adanya kereta layang ini, kata Budi Karya, mengatasi masalah perlintasan sebidang di mana menjadi penghambat laju kendaraan. Serta, katanya, akan mengurangi angka kecelakaan.

"Loop line itu pada dasarnya meng-improvejalan kereta api lingkar Jakarta, menjadi elevated. Supaya tidak ada lintasan sebidang. Kalau tidak ada lintasan sebidang ada 2 hal paling diuntungkan, tidak interupsi perjalanan. Kedua mengurangi kecelakaan," tutupnya.

Jakarta akan dilengkapi kereta layang atau loop line. Nilai investasi proyek yang diprakarsai badan usaha mencapai Rp 10 triliun.

"Waktu itu diskusi biayanya mendekati Rp 10 triliun," kata Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi usai Forum Dialog Hipmi di Jakarta, Jumat (11/5/2018).

Konsepnya, kereta tersebut mirip seperti light rail transit (LRT). Pihaknya sedang mendorong badan usaha untuk menjadi pemrakarsa proyek tersebut.

"Hampir seperti LRT," ujar Budi.

Budi Karya mengatakan, kemungkinan loop line baru dibangun pada tahun depan. Pembangunan akan menghabiskan waktu dua hingga tiga tahun.

"Kalau dilihat dari situasinya paling nggak baru bisa mulai tahun depan, yang dikerjakan 2-3 tahun," ujarnya.

Dengan adanya loop line, kata dia, diharapkan bisa mengatasi masalah perlintasan sebidang sebagai sumber kemacetan dan kecelakaan.

"Loop line itu pada dasarnya meng-improvejalan kereta api lingkar Jakarta, menjadi elevated, supaya tidak ada lintasan sebidang, kalau tidak ada lintasan sebidang ada 2 hal paling diuntungkan, tidak interupsi perjalanan. Kedua mengurangi kecelakaan," tutupnya.

Patut diketahui, rencana pembangunan loopline bukan hal baru. Wacana pembangunan loop line sudah ada sejak Kementerian Perhubungan dipimpin EE Mangindaan.

Wakil Gubernur DKI Jakarta kala itu, Basuki Tjahaja Purnama ingin proyek kereta layang tersebut dibangun selama 2 tahun. Sementara, Kementerian Perhubungan memperkirakan pembangunan selesai sekitar 4 tahun. Rencananya, loopline dibangun di jalur timur KRL.

"Bagaimanapun juga, transportasi umum masa depan kita kan berbasis kereta api. (Pembangunan kereta layang KRL) Menhub kan bilang 5 tahun, saya bilang sama Menhub, 2 tahun juga bisa," ujar pria yang kerap disapa Ahok tersebut di Balai Kota, Jalan Medan Merdeka Selatan, Jakarta Pusat, Selasa (10/12/2013).

Ahok menjelaskan, dari kajian Kementerian Perhubungan pembangunan kereta layang membutuhkan waktu lama untuk menghindari kemacetan parah akibat konstruksi di kota Jakarta. Namun, Ahok memilih mengambil resiko kemacetan semakin parah namun pembangunan diselesaikan dalam waktu lebih cepat.

"Kalau dibikin 5 atau 6 tahun, macetnya hanya 47%, kalau dibikin 5 tahun, macetnya mungkin nambah 50% kalau kamu paksakan 2 atau 3 tahun, macetnya bisa 60-70% tambah macetnya. Saya bilang sama Pak Menhub, saya pengen Bapak bikin 2 atau 3 tahun saja, kalau mau macet 60-70% pun resiko kami kehilangan jabatan tapi selesai," ungkapnya

"Sekarang aja sudah macet, tahun depan lebih macet, kamu bayangkan sudah gitu macet tambah 47% lagi bedanya di mana? Sama aja. Mending sekalian tapi 2-3 tahun selesai" jelasnya

Pembangunan loop line jalur timur KRL ini menggunakan anggaran Rp 9,5 triliun. Tahap awal dimulai dengan pembangunan jalur timur yakni rute Manggarai hingga Kampung Bandan dengan anggaran Rp 2,8 triliun.

Rencana pembangunan loopline kembali dimunculkan Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi. Budi Karya mengatakan, dalam waktu dekat badan usaha akan mengajukan proposal untuk pembangunan loopline.

"Loopline kita dorong untuk usahakan, kita lagi bicara dengan Jaya DKI sebagai pemrakarsa, dalam waktu dekat mereka akan mengajukan proposal," kata dia usai Forum Dialog Hipmi di Jakarta, Jumat (11/5/2018).

Dia mengatakan, loopline sendiri untuk mengatasi masalah perlintasan sebidang. Sehingga, tidak menghalangi laju kendaraan serta mengurangi kecelakaan.

"Loopline itu pada dasarnya meng-improve jalan kereta api lingkar Jakarta, menjadi elevated, supaya tidak ada lintasan sebidang. Kalau tidak ada lintasan sebidang ada 2 hal paling diuntungkan, tidak interupsi perjalanan. Kedua mengurangi kecelakaan," ungkapnya.

Budi Karya mengatakan, loopline akan menghubungkan beberapa titik. Di antaranya, Serpong, Tanah Abang, Kota, Kemayoran, Manggarai. Rencananya, Budi Karya bilang, loopline dibangun pada tahun depan.

"Kalau dilihat dari situasinya paling nggak baru bisa mulai tahun depan, yang dikerjakan 2-3 tahun," ungkapnya.

Menurut Budi Karya, konsep loopline mirip dengan light rail transit (LRT). Sambungnya, pembangunan untuk loopline sekitar Rp 10 triliun.

"Waktu itu diskusi biayanya mendekati 10 triliun," tutupnya.

Hide Ads