"(Sampai akhir tahun) konstruksi paling sekitar 25% lah," kata Direktur Utama PT Kereta Cepat Indonesia China (KCIC) Chandra Dwiputra ditemui usai rapat di Kantor Kementerian Koordinator bidang Kemaritiman, Jakarta, Rabu (6/6/2018).
Perkembangan terkini, selain konstruksi yang baru 5%, untuk progres pengadaan lahan tercatat sudah mencapai 69%.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Baca juga: Menanti Kereta Cepat JKT-BDG di 2021 |
Dia menjelaskan alasan konstruksi kereta cepat JKT-BDG yang belum signifikan.
"(Progres konstruksi) masih kecil karena kan di awal persiapan dulu, persiapan lahan, tempat pabrikasi. Untuk beberapa tunnel sudah kita mulai, di Halim satu, di Walini ada satu, (total) ada tiga. Yang lainnya masih bentuk beton balok yang gede-gede itu dan persiapan precast yard, sedang persiapan proses itu," jelasnya.
Pihaknya menargetkan sebelum akhir tahun pengadaan lahan sudah tuntas 100%.
"(Pengadaan lahan) harus sudah selesai dong akhir tahun, (100%) iya," tambahnya.