Fakta Proyek LRT yang Dituding Prabowo Ada Mark Up

Fakta Proyek LRT yang Dituding Prabowo Ada Mark Up

Dana Aditiasari - detikFinance
Jumat, 22 Jun 2018 08:17 WIB
Fakta Proyek LRT yang Dituding Prabowo Ada Mark Up
Foto: Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto (Facebook Prabowo Subianto)
Jakarta - Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto menuding ada mark up dalam perhitungan biaya pembangunan light rail transit (LRT) di Indonesia.

Menurut data yang diperolehnya, biaya pembangunan untuk LRT di dunia hanya berkisar US$ 8 juta/km.

Sedangkan di Palembang, yang memiliki panjang lintasan 24,5 km, biayanya hampir Rp 12,5 triliun, atau dengan kata lain biayanya US$ 40 juta/km.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Yuk cari tahu kebenarannya.
Prabowo sebelumnya menyebut biaya pembangunan light rail transit (LRT) di Indonesia sangat mahal. Bahkan biaya pembangunan LRT di Indonesia berbeda jauh dengan negara lain.

Berdasarkan riset indeks pembangunan LRT di dunia yang dikutip Prabowo, biaya pembangunan untuk LRT hanya berkisar US$ 8 juta/km. Sedangkan di Palembang, yang memiliki panjang lintasan 23,4 km, biayanya hampir Rp 12,5 triliun atau US$ 40 juta/km.

"Coba bayangkan saja berapa mark up yang dilakukan pemerintah untuk 1 km pembangunan LRT. Jika 8 juta dolar itu saja udah mendapatkan untung, apalagi kalau 40 juta dolar," kata Prabowo saat sambutan dalam acara silaturahmi kader di Hotel Grand Rajawali, Palembang, Kamis (21/6/2018).


Kepala Proyek LRT Palembang, Mashudi Jauhar menanggapi tudingan Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto yang menyebut ada mark up dalam perhitungan biaya pembangunan light rail transit (LRT) di Indonesia. Mashudi menanyakan sumber data Prabowo.

"Ya, apa yang mau ditanggapi? Wong datanya juga nggak dijelaskan dari mana? Dan apa bisa disamakan dengan Palembang yang dimaksudkan?" kata Mashudi saat dihubungi, Kamis (21/6/2018).

Dia justru penasaran, di mana ada LRT di dunia yang biaya pembangunannya hanya US$ 8 juta/km atau Rp 112 miliar/km (kurs Rp 14.000/US$).

"Kalau boleh tahu di mana? Kayaknya perlu ditanyakan itu. Kalau di ASEAN, (konstruksi LRT) sudah di atas atau elevated. Jadi harusnya pasti akan jauh lebih tinggi biayanya," sebut dia.


Kepala Proyek LRT Palembang, Mashudi Jauhar membandingkan biaya pembangunan LRT di Palembang dengan biaya pembangunan LRT di negara tetangga seperti di Malaysia dan Filipina

"Di Malaysia, (rute) Kelana Jaya-Ampang 7,2 miliar Yen/km (65,52 juta/km). Manila, LRT Fase 1 extension, 8,2 miliar Yen/km (US$ 74,6 juta/km)," beber dia.

Hide Ads