Direktur Utama PT Adhi Karya Tbk Budi Harto mengatakan, ada sejumlah pertimbangan yang membuat LRT harus dibangun melayang. Dia mengatakan, hal itu disebabkan oleh banyaknya persimpangan di Jakarta.
"Jadi elevated itu karena di dalam kota ini, itu banyak persimpangan. Jadi di samping tol kota nggak mungkin bangun at grade, sampai Jagorawi sampai Cibubur itu nggak mungkin pakai at grade karena ruangnya terbatas," kata dia saat dihubungi detikFinance di Jakarta, Selasa (26/6/2018).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Bukan hanya masalah persimpangan, Budi mengatakan, hal itu disebabkan oleh lahan yang terbatas.
"Juga disamping Tol Bekasi Timur, anda bisa bayangin bagaimana begitu gusurnya tambah banyak kan. Bukan hanya biaya tapi waktu, lahan, dan sebagainya itu," ungkapnya.
Budi mengatakan, pembangunan LRT bisa dilakukan sejajar dengan tanah (at grade) jika pemukiman masih minim. Hal itu akan dilakukan Adhi Karya pada LRT Jabodebek tahap selanjutnya.
"Yang dari Cibubur sampai Bogor itu kita mendesain kira-kira 60-70% bisa at grade karena di sana pemukimannya belum banyak. Cibubur ke Bogor," ungkapnya.
Dia juga menuturkan, pembangun LRT tidak dilakukan di bawah tanah (underground) karena menimbang biaya yang lebih tinggi.
"Underground lebih mahal lagi," tutupnya.