Dikerjakan Sejak 2015, Fisik LRT Jabodebek Kini 40%

Dikerjakan Sejak 2015, Fisik LRT Jabodebek Kini 40%

Trio Hamdani - detikFinance
Rabu, 11 Jul 2018 13:54 WIB
Dikerjakan Sejak 2015, Fisik LRT Jabodebek Kini 40%
Foto: Agung Pambudhy
Jakarta - Progres fisik proyek LRT Jabodebek Tahap I secara total saat ini sudah mencapai 40%. Angka tersebut merupakan progres hingga akhir Juni, sejak groundbreaking pada September 2015 lalu.

Direktur SDM, Sistem dan Investasi Adhi Karya Agus Karianto menyebutkan, masing-masing, progres lintasan Cawang-Cibubur sebesar 62%, Cawang-Dukuh Atas 26%, dan Cawang-Bekasi Timur 47%.

"Secara keseluruhan sekitar 40 sekian persen. Masing-masing 62% Cawang-Cibubur, kemudian 47% kira-kira yang dari Cawang-Bekasi Timur, Cawang-Dukuh Atas 26%, (progres) per akhir Juni," katanya ditemui usai rapat di Kantor Kementerian Koordinator Kemaritiman, Jakarta, Rabu (11/7/2018).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT



Sebelumnya, pada awal Juni lalu, progres LRT Jabodebek secara keseluruhan tercatat sebesar 39,037%. Masing-masing, lintasan Cawang-Cibubur sebesar 60,28%, Cawang-Dukuh Atas 23,63%, dan Cawang-Bekasi Timur 34,74%.

Untuk mempercepat pembangunan LRT Jabodebek, hari ini Menteri Koordinator Kemaritiman Luhut Binsar Pandjaitan juga menggelar rapat koordinasi (rakor) tentang pembangunan LRT Jabodebek.

Rapat secara spesifik membahas pembebasan lahan untuk pembangunan LRT Jabodebek yang selama ini ditempati oleh Kwartir Nasional (Kwarnas).

Kwarnas merupakan satuan organisasi yang mengelola Gerakan Pramuka Nasional. Lahan tersebut ada di kawasan Taman Wiladatika, Depok, Jawa Barat.

Rapat yang dipimpin langsung oleh Luhut, mulai sekitar 10.00 WIB, di kantornya, Rabu (11/7/2018).


Adhi Karya sendiri bulan ini akan menerima pembayaran proyek LRT Jabodebek fase I dari PT Kereta Api Indonesia (Persero) (KAI). Jumlahnya diperkirakan sekitar Rp 1,4-1,6 triliun.

"Sekitar Rp 1,4 triliun atau Rp 1,6 triliun. Kira-kira bulan ini kita harapkan sudah bisa (dibayar), akhir bulan ini," kata Agus.

Pembayaran tersebut saat ini masih diproses oleh Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP). Dia juga menyampaikan sejauh ini tidak ada masalah dalam pembayaran kontrak.

"Nggak ada masalah. Saat ini kita kan sedang pemeriksaan BPKP. Diharapkan akhir bulan ini sudah bisa cair," sebutnya. (eds/eds)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads