Bisa Merayap Tiang, 'Monster' Pembangun Jembatan Ini Beratnya 580 Ton

Bisa Merayap Tiang, 'Monster' Pembangun Jembatan Ini Beratnya 580 Ton

Selfie Miftahul Jannah - detikFinance
Rabu, 25 Jul 2018 19:20 WIB
Foto: Beijing Wowjoint Machinery Co
Jakarta - China saat ini tengah gencar untuk membangun 'monster-monster' raksasa untuk membangun infrastruktur untuk memenuhi, perkembangan teknologi dan tuntutan pembangunan infrastruktur yang makin tinggi.

Salah satu mesin yang telah beroperasi adalah SLJ900/32 atau lebih dikenal dengan the iron monster. Mesin 'monster' raksasa ini adalah mesin yang digunakan untuk membangun struktur jembatan.

Mesin ini memiliki berat 580 ton, memiliki panjang 92 meter, tinggi 9 km / jam dan memiliki kecepatan diturunkan 8 km / jam dan ketika memiliki muatan.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT



SLJ merupakan mesin all-in-one yang mampu membawa, mengangkat dan menempatkan bagian-bagian trek, menghubungkan pilar dengan pilar dengan blok batu yang berat.

Tak perlu lagi menggunakan banyak alat untuk membangun jembatan, karena monster ini bisa 'merayap' dari satu tiang ke tiang lain sambil membawa balok beton dan memasangnya pada tiang-tiang penyangga.

Monster mesin ini berasal dari Beijing Wowjoint Holdings Limited adalah salah satu perusahaan China yang punya monster infrastruktur tersebut.

Perusahan ini adalah perusahaan yang bergerak pada penyedia mesin-mesin raksasa berteknologi tinggi, yang bisa mengangkat beban berat dan membawa mesin yang digunakan dalam proyek skala besar.

Mengutip BBC-World, Selasa (24/7/2018), salah satu mesin yang telah beroperasi adalah SLJ900/32. Mesin 'monster' raksasa ini adalah mesin yang digunakan untuk membangun struktur jembatan.



Perusahaan ini awalnya didirikan pada tahun 1996 oleh para insinyur yang berpengalaman terutama di industri kereta api.

Namun, setelah memahami kebutuah lainnya terutama infrastruktur, perusahaan ini berevolusi menjadi pemimpin global di pembuat jembatan dan pasar jalan raya. Saat ini Wowjoint Holdings Limited telah memiliki perusahaan afiliasi tersebar di sektor konstruksi di seluruh dunia. (dna/dna)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads