"Pembangunan kawasan pada setiap KSPN direncanakan secara terpadu dengan infrastruktur, terutama jalan, sanitasi, penyediaan air baku dan air bersih, pengelolaan sampah, sanitasi, dan perbaikan hunian penduduk berdasarkan rencana induk pembangunan infrastruktur," jelas Menteri PUPR, Basuki Hadimuljono dalam keterangan tertulis, Kamis (26/7/2018).
Tanjung Lesung berada di Kecamatan Panimbang, Kabupaten Pandeglang, merupakan salah satu Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) yang juga salah satu dari 10 KSPN prioritas yang ditetapkan pemerintah untuk dikembangkan. Dengan kedua penetapan tersebut, kawasan Tanjung Lesung direncanakan menjadi pusat pertumbuhan ekonomi baru di Provinsi Banten bagian selatan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sementara itu diketahui, dalam mendukung semakin banyak kunjungan wisatawan, pembangunan KSPN Tanjung Lesung melalui Ditjen Cipta Karya sudah dilakukan sejak 2016 hingga 2018 dengan total anggaran sebesar Rp 80,9 miliar.
Di samping mendukung semakin banyak kunjungan wisatawan ke Pantai Tanjung Lesung, Basuki mengatakan, pihaknya juga mengembangkan wisata berbasis pembangunan desa dan ekonomi kerakyatan. Potensi batik Cikadu dan agrowisata salak purus didorong melalui pengembangan Kampung Wisata Cikadu, agar bisa menjadi destinasi pariwisata baru.
Dia menjelaskan, penanganan infrastruktur permukiman untuk mendukung KSPN Prioritas dilakukan melalui dua pendekatan, yaitu infrastruktur yang langsung menunjang lokasi wisata dan yang menunjang permukiman (kawasan penyangga) di sekitar lokasi tujuan wisata.
Infrastruktur yang dibangun di zona utama Kampung Wisata Cikadu berupa amphiteater, taman bermain, dan restoran apung. Selain itu, di kawasan pendukung dibangun gerbang kawasan-boulevard, plaza, pendopo, pelataran parkir, pendopo, galeri batik, dan kerajinan dengan anggaran Rp 40 miliar. Selain itu dibangun juga ruang terbuka hijau, berupa lapangan sepakbola dan area pejalan kaki dengan anggaran Rp 9,4 miliar.
Selain itu, infrastruktur untuk mendukung penyehatan lingkungan juga disediakan, di antaranya berupa toilet wisata, tempat pengelolaan sampah dengan prinsip re-use, reduce, dan recycle (TPS 3R), dan MCK komunal dengan total anggaran Rp 11 miliar. Untuk memenuhi kebutuhan air minum dibangun juga Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM) dengan nilai Rp 19,88 miliar.
Di samping itu Basuki juga melakukan peningkatan konektivitas dengan meningkatkan kondisi jalan nasional menuju kawasan tersebut menjadi lebih mantap, serta pembangunan jalan tol Serang-Panimbang sepanjang 83,6 km. (ega/hns)











































