-
Pembangunan Jalan Tol Jakarta-Cikampek (Japek) layang terus dikebut. Proyek tol layang sepanjang 38 km ini sudah masuk tahap pekerjaan erection steel box girder dan pekerjaan slab lantai.
Pekerjaan konstruksi proyek ini menggunakan metode pondasi bored pile, metode pierhead sosrobahu, metode pierhead segmental precast, dan metode erection girder dengan launcher gantry dan crane.
Pekerjaan proyek ini dihadapi tantangan, yang mana harus menerapkan metode pekerjaan pada median jalan dengan tetap memperhatikan aspek safety. Pasalnya lalu lintas padat, serta adanya window time yang berdampak terhadap waktu penyelesaian proyek.
Progres konstruksi Jalan Tol Jakarta-Cikampek (Japek) II Elevated hingga Juli ini mencapai 40%. Saat ini telah memasuki tahap pekerjaan erection steel box girder (pekerjaan pengangkatan baja) dan pekerjaan slab lantai (pemasangan lantai).
Progres tersebut khusus yang dikerjakan oleh PT Waskita Karya (Persero). Waskita memiliki porsi pengerjaan sebesar 51%, dan mengerjakan ruas dari Cikunir hingga Cikarang Utama sepanjang 19 km.
"Progres sampai kini di Juli 2018 40%. Kita ditargetkan selesai Maret 2019. Terus proses pekerjaan mulai tahap pekerjaan membuat pelebaran jalan. Setelah pelebaran jalan, jadi kita kerja di area median dengan space 8 meter," kata Project Manager Jakarta Cikampek II Elevated Waskita Karya Fatkhur Rozaq saat meninjau proyek di KM 21, Bekasi, Jumat (27/7/2018).
"(Progres) pekerjaan portal 95%, pekerjaan pile cap 90%. Setelah itu kolom saat ini 80%, pekerjaan pierhead sudah 60%," sambungnya.
Metode kerja yang digunakan selama pekerjaan konstruksi yakni, metode pondasi bored pile, metode pierhead sosrobahu, metode pierhead segmental precast, dan metode erection girder dengan launcher gantry dan crane.
"Pierhead di area 1 menggunakan sistem sosrobahu. Ini pertimbangan dari aspek safety dan keamanan pengguna jalan. Di area dua menggunakan sistem precast segmental. Untuk pekerjaan saat ini yang kita paling banyak kerjakan mulai tahapan erection steel," tambahnya.
PT Waskita Karya (Persero) Tbk saat ini sedang menggarap Jalan Tol Jakarta-Cikampek (Japek) II layang. Rencananya tol tersebut hanya untuk kendaraan roda empat golongan I dan II.
"Iya penumpang, golongan I sama II," kata Project Manager Jakarta Cikampek II Elevated Waskita Karya Fatkhur Rozaq saat meninjau proyek di KM 21, Bekasi, Jumat (27/7/2018).
Dengan adanya ruas Tol Japek layang, diperkirakan 30% kendaraan di tol yang saat ini eksisting bakal pindah ke tol layang tersebut. Dengan kata lain, kepadatan di tol eksisting berkurang 30%.
"Jadi harapannya kurang lebih kalau misalkan ini 100% (kendaraan di tol eksisting), nanti kurang lebih 20-30% akan bisa mengurangi, dilewatkan di atas (tol layang)," paparnya.
Namun, diperkirakan volume kendaraan tetap akan lebih banyak di Tol Japek eksisting ketimbang di tol layang. Terlebih, tol Japek layang hanya akan menampung kendaraan-kendaraan kecil.
"(Di tol Japek eksisting) tetep paling banyak. (Kalau di jalur layang hanya untuk) kendaraan kecil," tambahnya.
Jalan Tol Jakarta-Cikampek (Japek) layang ditargetkan bisa melayani Mudik 2019 secara fungsional, sehingga progres pembangunan terus dikebut. Akhir tahun progres keseluruhan diharapkan mencapai 80%.
"Rencana (sampai akhir tahun) target kita, progres kita 80-an persen," kata Project Manager Jakarta Cikampek II Elevated PT Waskita Karya (Persero) Tbk, Fatkhur Rozaq saat meninjau proyek di KM 21, Bekasi, Jumat (27/7/2018).
Pada akhir Desember, seluruh erection steel box girder juga ditargetkan sudah terpasang semua.
"Kita kan juga akan optimalkan membantu kelancaran mudik. Dengan bisa selesai erection girder-nya di Desember itu kita bisa menargetkan jalur tolnya bisa dilewati mudik," sambungnya.
Namun untuk kelancaran tersebut, kata dia sangat tergantung dari para pemangku kepentingan terkait.
"Kita akan maksimalkan dengan disaat arus mudik Lebaran ini bisa difungsionalkan. Itu kan menjadi target pemerintah juga untuk memperlancar arus mudik seperti tol Trans Jawa. Segala upaya untuk merealisasikan target fungsional ini yang terus masih didiskusikan, dicarikan solusinya," tambahnya.
Saat ini, Waskita selaku penggarap tol Japek layang mendapat ruang 8 meter untuk menggarap proyek. Pihaknya meminta tambahan ruang sekitar 2 meter di sisi kiri-kanan, arah Jakarta-Cikampek dan Cikampek-Jakarta. Tambahan tersebut untuk kebutuhan pengangkutan material hingga alat proyek.
"Kita usulkan adanya dedicated line, jalur khusus untuk area kerja proyek. Jadi dari area kerja kita sekarang yang 8 meter, kita perlu ditambah 2 meter ke arah luar," kata Project Manager Jakarta Cikampek II Elevated PT Waskita Karya (Persero) Tbk, Fatkhur Rozaq saat meninjau proyek di KM 21, Bekasi, Jumat (27/7/2018).
"Jadi harapannya mobilitas angkutan material, alat alat proyek, semua lewat jalur itu, dan terpisah dari jalur pengguna jalan tol," sambungnya.
Dengan adanya dedicated line, diharapkan target tol tersebut selesai Maret 2019 dapat terwujud.
"Kalau dengan adanya dedicated line, harapannya sesuai rencana tersebut akan selesai (Maret 2019)," sebutnya.
Terkait penerapan dedicated line, pihaknya telah mengusulkan agar mulai diberlakukan pada awal Juli. Namun, hingga kini pihaknya masih menunggu keputusan pemangku kepentingan terkait.