Hilangkan Bau Kali Item Jelang Asian Games, Pusat Ikut Turun Tangan

Hilangkan Bau Kali Item Jelang Asian Games, Pusat Ikut Turun Tangan

Achmad Dwi Afriyadi - detikFinance
Sabtu, 28 Jul 2018 09:03 WIB
Hilangkan Bau Kali Item Jelang Asian Games, Pusat Ikut Turun Tangan
Foto: Istimewa/Kementerian PUPR
Jakarta - Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) turun tangan membersihkan Kali Sentiong atau yang biasa disebut Kali Item, di Kawasan Kemayoran Jakarta Pusat. Langkah ini dilakukan untuk menghilangkan bau di kali tersebut.

Kegiatan bersih-bersih ini dilakukan untuk menyukseskan Asian Games 2018 yang sebentar lagi berlangsung. Jika kali dalam kondisi tak bau, maka para atlet yang menginap di Wisma Atlet Kemayoran tidak terganggu.


Kementerian PUPR memiliki cara untuk mengatasi bau tersebut. Caranya, dengan melakukan rekayasa aliran air sungai.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT



Meski demikian, patut diketahui pengelolaan Kali Item dan Kali Sentiong sebenarnya tanggungjawab pemerintah DKI Jakarta. Lantas, apa alasan pemerintah pusat campur tangan? Berikut ulasannya:
Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) melalui Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Ciliwung Cisadane, Direktorat Jenderal Sumber Daya Air berupaya mengurangi bau di Kali Sentiong atau biasa disebut Kali Item, di Kawasan Kemayoran, Jakarta Pusat. Langkah ini dilakukan bersama Dinas PU Pemerintah Provinsi DKI Jakarta dalam rangka menyukseskan penyelenggaraan Asian Games ke-18.

Demikian dikutip dari keterangan tertulis Kementerian PUPR, Jakarta, Jumat (27/7/2018).

Kualitas air pada Kali Sentiong dan Kali Item turut mempengaruhi kenyamanan atlet dan official dari berbagai negara yang menghuni Wisma Atlet Kemayoran selama Asian Games berlangsung.

Salah satu upaya yang dilakukan adalah cara membuka pintu air Gang Kelor (PA Sentiong). Air berasal dari Bendung Katulampa di Bogor yang dialirkan hingga ke Kali Sentiong melalui Kali Baru Timur.

Di samping itu secara paralel juga dilakukan upaya mengalihkan aliran air Kali Item ke Kali Sunter dengan cara dipompa, sehingga mengurangi debit air kotor yang masuk ke kali Sentiong.

Uji coba skema ini telah dilakukan selama satu minggu mulai tanggal 5 hingga 11 April 2018. Berdasarkan observasi telah memberikan hasil yang cukup baik dalam mengurangi bau kali.

Upaya rekayasa aliran dengan skema serupa kembali dilakukan pada Rabu dan Kamis, 25-26 Juli 2018 dengan menggunakan lima mobil pompa berkapasitas masing-masing 160 liter/detik dari BBWS Ciliwung-Cisadane dan 6 mobil pompa berkapasitas 250 liter/detik dari Dinas PU DKI.

Total debit penggelontoran yang dialirkan menggunakan keseluruhan pompa saat ini adalah 1.540 liter/detik. Diharapkan upaya ini pun memberikan dampak yang berarti dalam pengurangan bau di Kali Sentiong dan Kali Item.

Sementara, dalam pengelolaan sistem tata air di DKI Jakarta, pemeliharaan dan penanganan Kali Sentiong dan Kali Item berada di bawah kewenangan dan tanggungjawab Pemerintah Provinsi DKI Jakarta sesuai Kesepakatan Bersama tahun 1994 antara Ditjen Pengairan Departemen Pekerjaan Umum dengan Pemerintah DKI Jakarta.

Kali Sentiong atau biasa disebut Kali Item di Kawasan Kemayoran, Jakarta Pusat mendapat penanganan langsung dari Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) melalui Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Ciliwung Cisadane, Direktorat Jenderal Sumber Daya Air. Padahal, kali ini merupakan infrastruktur kota yang tanggungjawab perawatannya menjadi tanggung jawab pemerintah daerah.

"Ini sebenarnya bagian dari pemerintah daerah untuk perawatannya. Tapi mulai April kita bantu penanganannya karena sudah ada kesepakatan pusat dan daerah," ujar Kepala Biro Komunikasi Publik Kementerian PUPR Endra S Atmawidjaja kepada detikFinance, Jumat (27/7/2018).

Lantas kenapa pemerintah pusat turun tangan?

"Karena ini sudah ada kesepakatan pusat dan daerah. Karena ini terkait perhelatan besar pelaksanaan Asian Games. Apa lagi lokasinya dekat dengan wisma atlet," jelas dia.

Endra tak mau menyinggung perihal besaran biaya yang digelontorkan Kementerian PUPR. Namun ia menjelaskan bahwa biaya pembersihan kali item menggunakan pompa yang dilakukan Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Ciliwung Cisadane sudah masuk dalam anggaran operasional tahunan yang memang sudah disiapkan pemerintah pusat.

"Itukan sifatnya hanya operasi saja, jadi enggak ada anggaran yang terlalu khusus disediakan," tutur dia.

Adapun penanganan yang dilakukan, lanjut Endra, adalah dengan menyemprotkan air menggunakan pompa ke Kali Item. Tujuannya adalah untuk menggiring lumpur yang mengendap di sepanjang kali tersebut.

"Jadi memang kondisi air di kali item itu polusinya sudah sangat berat. Polusinya itu cukup kental, sehingga butuh dibantu disemprotken air agar mudah digiring itu lumpur-lumpurnya," kata dia.

Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) ikut membereskan masalah Kali Sentiong atau biasa disebut Kali Item. Awalnya kali ini ditutup waring oleh Pemprov DKI Jakarta.

Direktur Jenderal Sumber Daya Alam Kementerian PUPR Hari Suprayogi mengatakan, Kementerian PUPR hanya membantu pemerintah daerah supaya Kali Item tidak bau.

"Enggak, membantu, kita membantu untuk pengeceran itu menghilangkan bau itu. Itu aja," kata dia kepada detikFinance di Jakarta, Jumat (27/7/2018).

Dia mengatakan, hal itu bukan mengambil tugas dari Pemerintah Provinsi DKI Jakarta. Lantas, apa hal ini berarti Pemerintah DKI Jakarta tak mampu membereskan masalah Kali Item?

"Enggak, kan itu memang item, itu lebih rendah dari Kali Sunter jadi perlu dipompa, itu aja," ungkapnya.

Menurutnya, membersihkan Kali Item dan Kali Sentiong merupakan inisiatif bersama. Dia bilang, pemerintah pusat dan DKI Jakarta kerap bekerja bersama-sama.

"Kita kan banyak bareng-bareng, kita bangun tanggul bareng, yang membebaskan tanah, yang bangun kita, sama saja," tutupnya.

Hide Ads