CEO AirAsia Indonesia Dendy Kurniawan mengatakan, dengan menjadikan Terminal 2 Bandara Soekarno Hatta menjadi LCCT diharapkan bisa memacu jumlah penumpang.
"Bisa pengelola, bisa juga investasi, tapi kan kita menunggu bagaimana skema yang ditawarkan pemerintah Terminal 2 akan dijadikan LCCT. Kita berminat juga mau ikut mengelola atau investasi," kata dia di Jakarta, Kamis (2/8/2018).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Adapun konsep AirAsia untuk mengelola terminal itu ialah dengan menghilangkan garbarata. Artinya, jumlah pesawat yang parkir bisa semakin banyak.
"Salah satu paling utama kita pengennya aerobridge bahasanya garbarata itu mending nggak ada, supaya lebih banyak tempat untuk parkir pesawat," ungkapnya.
Lebih lanjut, dengan menjadi LCCT maka biaya layanan yang dibebankan ke penumpang (passenger service charge/PSC) akan turun. PSC sendiri turut berkontribusi pada harga tiket.
"Bagaimana meningkatkan traffic, itulah kenapa secara push harus punya LCCT, supaya PSC turun sekarang Terminal 3 Rp 230.000 kalau diturunin, Rp 110.000," ungkapnya.
Baca juga: AirAsia X Borong 34 Pesawat Airbus A330neo |
Meski begitu, berdasarkan informasi yang ia terima, PT Angkasa Pura II (Persero) berniat mengembangkan sendiri Terminal 2 menjadi LCCT.
"Tapi yang saya dengar AP II akan menggunakan dana internal mereka. Kami fine-fine aja," tutupnya. (ara/ara)