Apa Kabar Proyek Pembangunan Jalan di Perbatasan RI-Malaysia?

Apa Kabar Proyek Pembangunan Jalan di Perbatasan RI-Malaysia?

Eduardo Simorangkir - detikFinance
Selasa, 14 Agu 2018 14:58 WIB
Foto: Dok. PT Wijaya Karya (Persero) Tbk
Jakarta - Pembangunan 1.920 km jalan paralel perbatasan di Kalimantan ditarget tuntas pada tahun 2019. Pemerintah menargetkan tak ada lagi jalan paralel perbatasan Kalimantan yang belum tembus di 2019 nanti.

Bagaimana progres pengerjaan jalan perbatasan tersebut saat ini?

Dirjen Bina Marga Kementerian PUPR Sugiyartanto mengatakan saat ini pekerjaan jalan paralel perbatasan Indonesia dan Malaysia masih terus dikebut. Sisa pembangunan berada di ruas Kalimantan Barat dan Kalimantan Utara.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Di Kalimantan Barat dari sekitar 1.900 km itu tinggal 50-60 km lagi yang ke arah Kalimantan Utara. Yang Kalimantan Utara kalau nggak salah masih sekitar 200 km," katanya saat ditemui di kantornya, Jakarta, Selasa (14/8/2018).


Berdasarkan data Ditjen Bina Marga, yang dikutip detikFinance, Selasa (14/8/2018), setidaknya ada lima paket pekerjaan pelebaran jalan akses yang sedang dikerjakan menuju tiga lokasi pos lintas batas negara (PLBN) Indonesia-Malaysia. Di antaranya paket Pembangunan Jalan Galing-Sp.

Tanjung-Aruk, pelebaran Jalan Simpang Tanjung-Aruk II, pelebaran Jalan Batas Serawak-Entikong-Balai Karangan-Kembayan, pelebaran Jalan Nanga Badau-Lanjak, pelebaran Jalan Nanga Badau-Batas Serawak dan pelebaran Jalan Nanga Batas Serawak-Nanga Badau.



Untuk paket pekerjaan ruas Galing-Sp. Tanjung-Aruk dan Nanga Badau-Lanjak sudah selesai per akhir 2017 lalu. Sedangkan sisanya saat ini masih dalam pembangunan dan ditargetkan selesai pada akhir tahun ini.

"Semoga tidak ada kendala cuaca, alat, yang mengganggu keamanan dan lain-lain," ucap Sugiyartanto.

Kehadiran jalan perbatasan sekaligus melengkapi pembangunan PLBN yang sudah dibangun dan diharapkan bisa menjadi gerbang ekspor produk lokal Indonesia menuju negara tetangga. Tanpa adanya jaringan jalan, maka masyarakat perbatasan masih akan bergantung pada produk yang datang dari Malaysia.

Selain itu, jalan perbatasan memperlancar kendaraan logistik melintas dan membawa produk-produk lokal menuju perbatasan.


Saksikan juga video ' Alasan Menhub soal Penundaan Proyek Kereta Api di Kaltim ':

[Gambas:Video 20detik]

(eds/zlf)

Hide Ads