"Akhir tahun 2018 direncanakan untuk jalan sudah dapat terhubung dan fungsional namun belum teraspal semua," kata Dirjen Bina Marga Kementerian PUPR Sugiyartanto saat ditemui di kantornya, Jakarta, Selasa (14/8/2018).
Jalan yang dibangun sejak tahun 2015 lalu itu akan rampung dengan kondisi aspal dan tanah. Di mana 77,41 km di antaranya ditargetkan dengan kondisinya aspal, sementara sisanya sepanjang 98,78 km berupa tanah dan urukan pilihan (kerikil dan batu).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kemudian jembatan-jembatan yang permanen mungkin secara bertahap," katanya.
Adapun jumlah jembatan yang ditangani sampai akhir 2018 di jalan perbatasan sabuk merah NTT mencapai 28 buah. Di mana 16 di antaranya sudah terbangun, dan sisanya belum. Diharapkan dengan tersambung dan beraspalnya jalan itu, akan memperlancar arus lalu lintas dua arah, antara Indonesia dan Timor Leste.
Saksikan juga video ' Melihat Kondisi Pos Perbatasan RI-Timor Leste di Desa Napan ':
(eds/zlf)








































.webp)













 
             
  
  
  
  
  
  
 