Luhut mengatakan rapat tersebut membahas soal limbah di Sungai Citarum. Masalah ini menjadi hal yang paling sulit. Selain itu, masalah soal keramba juga dibahas dalam rapat tersebut.
"Masalah limbah sudah kita tangani karena limbah yang paling sulit. Kedua menyangkut keramba karena keramba di Saguling dan Cirata paling parah. Kalau di Jatiluhur sudah membaik," kata Luhut di kantornya, Jakarta Pusat, Selasa (21/8/2018).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Luhut mengatakan, pembahasan Sungai Citarum dibahas lagi pada 1,5 bulan mendatang
"Jadi kita akan rapat 1,5 bulan lagi untuk melihat evaluasi ini semua," ujar Luhut.
Mengenai keramba, Luhut mengatakan ada sekitar 100.000. Keramba tersebut juga ada di Cirata dan Jatiluhur.
"Sekarang air kita ukur lagi supaya tidak merusak pertanian, bisa membuat padi beracun. Kemudian karena musim kering akan kami dalamkan agar Bandung nggak banjir atau berkurang karena air lancar," kata Luhut.
Mengenai relokasi industri, Luhut mengatakan masih dalam kajian. Meski sudah ada yang paham mengenai bahaya limbah, namun masih ada juga yang terbilang nakal. (ara/hns)











































