.webp)
Jalan tol yang menghubungkan Bakauheni-Palembang ditargetkan selesai konstruksi awal 2019. Tol ini membentang sepanjang 363,11 kilometer.
Direktur Utama PT Hutama Karya (Persero) Bintang Perbowo mengaku belum mengetahui tarif yang akan ditetapkan oleh Kementerian PUPR. Namun ia memastikan, bahwa tarifnya tak lebih dari Rp 1.000 per km.
Dikutip detikFinance dari data Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT), Kamis(30/8/2018), tarif tol untuk ketiga ruas dalam perjanjian pengusahaan jalan tol (PPJT) memang tak lebih dari Rp 1.000.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kemudian tol Terbanggi Besar-Kayu Agung sepanjang 185 km dikenakan tarif Rp 900/km (2019). Maka total tarif untuk melewati tol ini sekitar Rp 166.500.
Lalu untuk tol Palembang-Indralaya sepanjang 24,48 km dikenakan tarif Rp 750/km (2017). Artinya total tarif melewati tol ini Rp 18.360.
Dengan demikian, total tarif untuk melewati tol dari Bakauheni hingga Palembang dengan operasi sistem terbuka mencapai Rp 309.212.
"Tapi itu di PUPR yang tahu. Yang pasti sekarang satu kilometer nggak boleh lebih dari Rp 1.000. Jadi tinggal diukur saja," kata Bintang di Palembang, Kamis (30/8/2018).
Bintang mengatakan bahwa penentuan tarif berdasarkan keputusan dari pihak Kementerian PUPR. Walau begitu, tarif ini juga sudah ada dalam perjanjian pengusahaan jalan tol (PPJT) yang ditandatangani, namun ia enggan menginformasikannya.
Dia hanya mengatakan, bahwa dengan dibangunnya jalan tol ini maka akses logistik akan lebih efisien. Sebab jalan tol ini dapat memangkas waktu hingga 2 jam dibanding menggunakan jalan nasional dari Bakauheni ke Palembang.
"Nggak sampai 6 jam, 5 jam lah. itu kan 460 km. 5 jam cukup. biasanya lebih dari 8 jam," tuturnya.
Saksikan juga video 'Melihat Tol Trans Sumatera dari Mata Langit':
(fdl/eds)
