Jembatan Kebanggaan Jokowi di Papua Hampir Rampung

Jembatan Kebanggaan Jokowi di Papua Hampir Rampung

Fadhly Fauzi Rachman - detikFinance
Selasa, 11 Sep 2018 08:00 WIB
Jembatan Kebanggaan Jokowi di Papua Hampir Rampung
Foto: Istimewa/Sekretariat Presiden Biro Pers Media dan Informasi
Jayapura - Jayapura saat ini memiliki ikon baru, yakni Jembatan Holtekamp yang berada di atas Teluk Youtefa. Pembangunan jembatan sepanjang 732 meter ini masih terus dikerjakan.

Jembatan Holtekamp sendiri dibangun sejak tanggal 9 Mei 2015 lalu. Peletakan batu pertama jembatan dengan panjang 733 meter tersebut dilakukan langsung oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi) saat itu.

Sebelumnya pengiriman rangka dan pengangkatan rangka jembatan tersebut berhasil mendapatkan dua rekor musim rekor Indonesia (MURI).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Rekor pengiriman rangka baja pelengkung bagian tengah secara utuh dengan jarak terjauh tersebut bahkan disebut merupakan yang pertama di dunia, menempuh jarak hingga 3.200 km dari Surabaya hingga ke Jayapura.

Adapun biaya pembangunan bentang utama jembatan adalah sebesar Rp 943 miliar yang dikerjakan oleh konsorsium kontraktor PT. PP sebagai pimpinan, PT Hutama Karya (Persero) dan PT Nindya Karya (Persero).

Seperti apa progres pembangunan jembatan kebanggaan Jokowi saat ini? Simak berita lengkapnya.
Saat ini, konstruksi jembatan yang menghubungkan Kota Jayapura dengan Distrik Muaratami, Papua sudah mencapai 99,7%. Masih ada sedikit pekerjaan ringan yang perlu diselesaikan.

Kepala Pelaksana Proyek Jembatan Holtekamp Sunardi mengatakan beberapa pekerjaan ringan yang dimaksud antara lain pekerjaan minor untuk melengkapi jembatan tersebut. Contohnya seperti pengecoran, pemasangan lampu, hingga rambu-rambu.

"Saat ini progres Jembatan Holtekamp sudah 99,7%. Jadi ada beberapa item minor yang belum selesai," kata Sunardi kepada detikFinance ditemui di lokasi proyek, Papua, Jumat (7/9/2018) lalu.

Sunardi mengatakan pihaknya terus berupaya mempercepat pembangunan ini. Dia memperkirakan, konstruksi bentang utama Jembatan Holtekamp bisa rampung pada pertengahan September ini.

"Saya perkirakan itu di tanggal 10 atau tanggal 15 paling lambat sudah mencapai 100%" katanya.

Setelah konstruksi utama selesai dikerjakan, maka jembatan tersebut akan dilakukan uji beban. Uji beban ini dilakukan untuk mengetahui ketahanan dari konstruksi jembatan.

"Jadi dalam waktu dekat ini kita akan melakukan uji beban jembatan sebagai persyaratan sebagai serah terima jembatan ini, mungkin saya perkirakan di pertengahan pertengahan September. Sekarang sedang kita hitung beban berapa kita muatkan di sini," kata Sunardi.

Lebih lanjut Sunardi mengatakan, bila semua berlajan lancar, maka kontruksi dan ujicoba ini bisa diselesaikan pada akhir September 2018. Hal ini sejalan dengan kontrak pemasangan bentang utama yang selesai pada 29 September.

"Jembatan ini kita selesai di September sudah harus selesai. Jadi mudah-mudahan insyaAllah dengan kita berusaha tepat waktu. Di akhir September kita usahakan selesai," tuturnya.

Pantauan detikFinance di lokasi, Kamis (7/9/2019) lalu, pembangunan Jembatan Holtekamp masih terus dikerjakan. Untuk bentang utama sepanjang 732 meter sudah tersambung seluruhnya. Hanya ada beberapa bagian dasar pengecoran jembatan yang masih perlu dirapikan.

Sisi-sisi beton penopang jembatan juga tampak sudah rapi dan kuat untuk dilewati. Bagian tali penyangga yang terbuat dari kawat besar juga sudah terpasang di pinggir jembatan.

Sementara, di lokasi juga nampak beberapa pekerja yang masih merapikan bagian trotoar jembatan. Ada juga yang merapikan pembatas jalan di bagian tengah. Namun secara keseluruhan konstruksi bentang utama sudah hampir matang.

Jembatan ini sendiri terdiri dari dua bentang utama dengan pelengkung baja. Masing-masing panjang bentangan 150 m, tinggi 20 m, dan berat 2.000 ton. Semua itu juga sudah rapi dikerjakan.

Adapun jembatan Holtekamp memiliki panjang jembatan 732 m ini terdiri dari bentang utama 400 meter ditambah jembatan pendekat 332 meter yang terdiri 33 meter pendekat dari arah Hamadi dan 299 meter dari arah Holtekamp.

Jalan akses inilah yang terlihat masih banyak yang harus dirapikan. Contohnya di kawasan Hamadi. Di wilayah itu, alat-alat berat masih cukup menumpuk untuk merapikan jalan. Truk-truk juga masih banyak hilir-mudik di sana. Jalan akses itu masih dipenuhi batuan kerikil.

Namun, pengerjaan di bagian tersebut nampak sedang dikebut. Pasalnya, hingga sore menjelang malam alat berat masih terus bekerja di kawasan tersebut untuk merapikan jalan akses.

Seperti diketahui, Jembatan Holtekamp menjadi ikon baru Kota Jayapura karena desainnya yang cukup indah. Dengan memiliki warna merah mencolok, jembatan ini berdiri menawan di atas Teluk Youtefa.

Konstruksi bentang utama Jembatan Holtekamp ditargetkan rampung pada akhir September 2018. Walau ditargetkan rampung pada akhir September 2018, namun Jembatan Holtekamp juga masih perlu dilakukan uji coba serta uji beban terlebih dahulu.

Selain itu, pemenuhan item jembatan seperti penerangan maupun rambu juga masih harus dilengkapi. Kepala Pelaksana Proyek Jembatan Holtekamp Sunardi memperkirakan, jembatan ini sudah bisa dilewati pada Desember 2018. Namun masih dalam tahap fungsional.

"Karena untuk umum ini ada beberapa proyek di sini. Jadi fungsional. Jadi belum 100% tapi sudah fungsional. Mungkin kita harapkan setelah fungsional itu selesai aksesoris yang minor-minor," kata Sunardi.

Sementara untuk bisa beroperasi secara penuh, termasuk dengan jalan akses Jembatan Holtekamp tersebut, Sunardi memperkirakan baru bisa pada Mei 2019.

"Saya rasa mungkin pertengahan 2019. Karena banyak yang safety, contohnya seperti lampu jalan, perlu ada perlengkapan yang lebih lengkap lagi. Sehingga safety-nya aman. Kalau Operasional mungkin di bulan 6, di Mei-Juni lah," jelasnya.

Pembangunan konstruksi Jembatan Holtekamp ini sendiri nantinya akan menghubungkan Kota Jayapura dengan Distrik Muaratami, Papua. Dengan demikian, perjalanan dari Kota Jayapura menuju wilayah perbatasan akan semakin cepat nantinya.

Jembatan Holtekamp menjadi ikon baru bagi kota Jayapura. Selain karena desainnya yang indah, jembatan ini juga memiliki beragam manfaat untuk warga Papua.

Kepala Pelaksana Proyek Jembatan Holtekamp Sunardi mengatakan, bila Jembatan Holtekamp terhubung, maka bisa membantu perpindahan penduduk dari kota menuju wilayah perbatasan.

"Jembatan ini sangat membantu sekali masyarakat untuk perpindahan penduduk dari Kota Jayapura menuju Skouw. Jadi itu sangat signifikan," katanya.

Dia memperkirakan, dengan melewati Jembatan Holtekamp maka waktu perjalanan dari kota ke perbatasan yang ada di wilayah Skouw akan sangat terpangkas. Akan jadi lebih cepat nantinya bila melewati jembatan ini.

"Jarak tempuh ke Skouw. Itu bisa memotong waktu kira-kira dua jam. Dari 2,5-3 jam jadi setengah jam," kata dia.

Lebih dari itu, selain memperlancar konektivitas, jembatan ini akan mendorong pengembangan wilayah Kota Jayapura ke timur yakni ke arah Skouw. Hal ini juga ditunjang dengan pengembangan kawasan perbatasan Skouw sebagai pusat ekonomi baru.

"Ketiga adalah mungkin untuk membantu perekonomian ya, jadi dengan adanya jembatan ini dari Skouw, dari Koya, bahan-bahan makanan, sayuran, bisa lebih efektif (logistik lebih cepat). Jadi lebih dekat lagi (efisien)" tuturnya.

Hide Ads