Humas PT KAI (Persero) Agus Komarudin menyampaikan, untuk awal, reaktivasi jalur Cibatu-Garut yang menjadi bagian dari jalur Cibatu-Garut-Cikajang akan diselesaikan tahun depan.
"Kita coba perhitungan target ya, artinya rencana, ya rencananya menurut perhitungan bisa selesai di tahun 2019," katanya kepada detikFinance, Jakarta, Jumat (14/9/2018).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Belum, pasti nanti setelah ada MoU (nota kesepahaman) kan ada batasan batasan waktunya ya," sebutnya.
Sementara akhir tahun ini fokusnya ke jalur Cibatu-Garut dulu. Sosialisasi ke masyarakat yang menempati area sekitar jalur kereta itu pun akan dilakukan akhir tahun ini.
"Akhir tahun ini rencana sosialisasi. Untuk pembangunan awalnya nanti pokoknya di tahun 2019 rencananya, targetnya kan 2019 ya, mudah-mudahan berjalan lancar," sebutnya.
Namun, terkait target dan sebagainya, kata Agus akan dimatangkan setelah PT KAI, Pemprov Jabar, dan Kementerian Perhubungan melakukan nota kesepahaman (memorandum of understanding/MoU).
Setelah MoU, bakal dibahas lebih dalam mengenai reaktivasi tersebut, baik dari sisi infrastruktur, rolling stock (rangkaian kereta), dan sarana-sarana lainnya.
Namun, di langkah awal memang sudah ditargetkan agar reaktivasi bisa dilakukan tahun depan dan selesai di tahun yang sama.
"Pokoknya tahun 2019 itu kalau jalur antara Cibatu-Garut bisa di tahap pertama, karena Garut sendiri potensi wisata, kemudian banyak pengrajin dan perkebunan, dan sebagainya. Itu diupayakan pekerjaan awal di plan-nya gitu," tambahnya. (zlf/zlf)