Dikutip detikFinance dari data Kementerian PUPR, Selasa (18/9/2018), pembangunan monumen kapsul waktu tersebut merupakan paket kontrak tahun jamak yang dimulai sejak 2016. Total biaya pembangunan yang dibutuhkan mencapai Rp 89,9 miliar yang diambil dari pagu anggaran Ditjen Cipta Karya Kementerian PUPR.
Pembangunan tahap I berupa pekerjaan pondasi dengan anggaran Rp 7 miliar. Pekerjaan dilanjutkan tahap II sejak Juli 2017 dan direncanakan selesai Desember 2018 dengan biaya konstruksi sebesar Rp 82,9 miliar
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
![]() |
Adapun kontraktor pembangunan monumen kapsul waktu ini adalah PT Nindya Karya (Persero). Sementara desain arsitektur monumen dibuat oleh arsitek kenamaan Indonesia Yori Antar yang juga terlibat dalam desain arsitektur infrastruktur PUPR lainnya.
Angka 17, 8, dan 45 dipilih menjadi angka-angka kunci ukuran monumen. Ukuran lebar monumen mencapai 17 meter, tinggi 8 meter dan panjangnya 45 m.
Di monumen ini juga akan mempunyai relief yang menceritakan perjalanan napak tilas Indonesia. Oleh karena itu, ini ditaruh di ujung timur yang tiap hari matahari memancar bagai mata yang menggambarkan pembangunan Indonesia.
Monumen ini juga akan menjadi salah satu destinasi wisata sejarah favorit di Merauke, yang diharapkan dapat mendongkrak kunjungan wisata Indonesia di daerah-daerah perbatasan.
Adakah kaitannya dengan omongan Jokowi tentang Avengers di video berikut ini:
(eds/ara)