Demikian disampaikan Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi saat berbincang dengan detikFinance, Rabu (3/10/2018).
Ia menjelaskan, dari total biaya perbaikan tersebut, sekitar Rp 100 miliar akan digunakan untuk memperbaiki sisi udara yakni landasan pacu yang rusak berat dan pemeliharaan landasan pacu yang sudah ada.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Rp 60 Miliar akan digunakan untuk perbaikan runway. Untuk peningkatan/pemeliharaan daya dukung eksisting Rp 40 miliar, jadi total sisi udara Rp 100 miliar," kata dia.
Sementara sisanya akan digunakan untuk perbaikan sisi darat pesawat dalam hal ini terminal dan fasilitas pelayanan lainnya seperti transportasi penumpang yang menghubungkan terminal dan pesawat serta bangunan terminal bandara itu sendiri.
"Untuk terminal diperkirakan total sekitar Rp 150 miliar, sedangkan sisi darat lainnya yaitu gedung tower, gedung PKPPK, bangunan pendukung lainnya sekitar Rp 50 miliar jadi total sisi darat sekitar Rp 200 miliar," jelas Budi.
Sumber dana yang akan digunakan untuk memperbaiki bandara kata Budi Karya yaitu menggunakan dana dari Kementerian Perhubungan.
"Anggaran Kemenhub. Anggaran direncanakan menggunakan APBN-P 2018 dan APBN 2019 serta dana dari AirNav untuk pembangunan gedung tower," tandas dia.
Tonton juga 'IMF Bantu Korban Gempa Palu-Donggala-Lombok US$ 75 Ribu':
(zlf/zlf)