Jokowi Cerita Pentingnya Peran Dermawan Biayai Infrastruktur

Jokowi Cerita Pentingnya Peran Dermawan Biayai Infrastruktur

Hendra Kusuma - detikFinance
Kamis, 11 Okt 2018 16:06 WIB
Foto: Hendra Kusuma
Nusa Dua - Presiden Joko Widodo (Jokowi) membagikan cerita mengenai peran para dermawan atau filantropi di dunia dalam mengangkat kesejahteraan masyarakat.

Berbicara di acara Tri Hita Karana (THK), Jokowi mengatakan bahwa kesejahteraan dan kebahagiaan masyarakat di dunia bisa diubah menjadi lebih baik melalui pembangunan berkelanjutan (sustainable development goals/SDGs).

"SDGs dan semua pekerjaan yang kita semua lakukan ini termasuk inovasi keuangan dari blended finance akan membantu mengurangi penderitaan mengurangi kemiskinan," kata Jokowi di Sofitel Luxury Hotels Nusa Dua, Bali, Kamis (11/10/2018).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT


Blended finance merupakan skema baru pembiayaan yang lebih ditujukan kepada para pendonor atau orang kaya raya yang ingin menanamkan uangnya demi meningkatkan kesejahteraan.

Mayoritas proyek yang ditawarkan dalam skema ini pun tidak memiliki imbal hasil yang cepat dan besar, akan tetapi memiliki dampak jangka panjang yang baik.

"Forum keuangan terpadu di bali akan memobilisasi miliaran dolar untuk berbagai proyek yang melayani berbagai SDGs dengan demikian kita akan memodernisasi kondisi hidup jutaan orang di kawasan dan di seluruh dunia," ujar dia.

Proyek yang masuk dalam SDGs kebanyakan infrastruktur dasar seperti air bersih dan sanitasi, pendidikan, kesehatan, hingga transportasi umum yang bisa mengakomodasi aktivitas masyarakat di suatu wilayah.

Jokowi menuturkan, banyak wisatawan yang mengunjungi Indonesia untuk berlibur, meskipun harus menghabiskan banyak uang. Padahal, para turis tersebut rata-rata berasal dari negara besar.

Sebagai kepala negara, Jokowi mengakui bahwa setiap harinya selalu sibuk dan senang mengurusi sebuah statistik. Hal itu, belum tentu menjadi baik jika tidak memberikan dampak terhadap masyarakat.


Dia menceritakan hasil survei Cigna yang merupakan perusahaan asuransi asal Amerika Serikat (AS) menunjukkan 8 sampai 20 dari 2.000 orang merasa kesepian. Bahkan, pada awal tahun ini pemerintah Inggris pun menunjuk Menteri Kesepian yang tugasnya mengatasi tentang realitas kehidupan modern yang menyedihkan.

"Ini membuat saya bertanya-tanya, kenapa jadi modern jika realitanya tidak bahagia?," Kata Jokowi.

Oleh karena itu, SDGs menjadi salah satu cara mengubah sebuah dasar kehidupan melalui infrastruktur yang lebih baik dan benar.

"Terima kasih atas semua pekerjaan baik yang Anda lakukan, banyak pekerjaan inovatif untuk menciptakan kehendak yang inovatif untuk membiayai tujuan baik di bawah SDGs. Saya berharap Anda semua produktif dan bahagia," ungkap dia. (hek/ara)

Hide Ads