Berdasarkan data Kementerian Perhubungan yang diolah detikFinance, Minggu (20/10/2018), pertama ada Bandara Letung, Kep. Anambas, Kep. Riau. Bandara pengumpan ini memiliki panjang runway 1.600 m x 30 m dan kapasitas terminal seluas 600 m2.
Kedua, Bandara Namniwel, Maluku. Pemerintah membangun runway seluas 1.600 m X 30 m dan terminal seluas 1.242 m2 di bandara ini.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ketiga, Bandara Miangas, Sulawesi Utara. Bandara ini memiliki panjang landasan pacu 1.400 m x 30 m yang dapat didarati pesawat sejenis ATR-72. Selain itu, bandara tersebut dilengkapi runway strip 1.400 m x 150 m dan apron 130 m x 65 m.
Empat, Bandara Morowali, Sulawesi Tengah. Bandara dengan hierarki pengumpan ini memiliki luas terminal 1000 m2, runway 1.050 m X 30 m dan apron seluas 80 m x 70 m.
Lima, Bandara Werur di Tambrauw, Papua Barat. Bandara ini dilengkapi runway sepanjang 30 x 1400 m (lapisan hotmix tebal 5 cm), taxiway 94 x 18 m dan apron 85 x 70 m.
Baca juga: Fakta Utang RI Selama 4 Tahun Jokowi-JK |
Enam, Bandara Maratua, Kalimantan Utara. Bandara ini memiliki luas apron 1600 m x 30 m. Bandara ini dapat didarati pesawat ATR 72.
Tujuh, Bandara Koroway Batu, Tanah Merah, Papua. Keberadaan bandara ini diharapkan mampu mendorong pertumbuhan ekonomi di wilayah tersebut.
Delapan, Bandara Internasional Kertajati, Majalengka, Jawa Barat. Bandara ini memiliki luas 96.000 m2 ini merupakan bandar udara terbesar kedua setelah Soekarno-Hatta.
Sembilan, Bandara Aji Pangeran Tumenggung Pranoto, Samarinda, Kalimantan Timur. Bandara ini memiliki runway sepanjang 2.250 m x 45 m dan apron seluas 300 m x 123 m.
Sepuluh, Bandara Tebelian, Sintang, Kalimantan Barat. Bandara pengumpan ini memiliki gedung terminal seluas 2.000 m2, dan juga memiliki panjang runway 1.650 m x 30 m. (zlf/zlf)