Bandara Kertajati, Majalengka, Jawa Barat diresmikan Presiden Joko Widodo (Jokowi) pada 24 Mei 2018. Jokowi mengatakan proyek bandara tersebut telah dicanangkan oleh Presiden RI ke-6 Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) lebih dari satu dekade lalu.
"Saya ucapkan terima kasih kepada Pak Susilo Bambang Yudhoyono, Pak Ahmad Heryawan dan jajarannya, yang sudah mencanangkan sejak lebih dari satu dekade lalu," tulis Jokowi di akun Instagram-nya, Kamis, 24 Mei 2018.
Namun politikus Partai Demokrat mencoba meluruskan maksud Jokowi, yakni Ketua Divisi Advokasi dan Bantuan Hukum DPP PD Ferdinand Hutahaean.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ferdinand mengakui proyek Bandara Kertajati itu dimulai pada 2003. Namun pada 2003 itu, baru proses persiapan awal. Jadi belum bisa dibilang bahwa proyek telah dimulai. Selanjutnya, ada proses pencarian lokasi, dilanjutkan dengan studi kelayakan.
Kata Ferdinand, proyek ini secara resmi masuk program pemerintah pada 2011 setelah surat-surat persetujuan dari pemerintah pusat keluar, terutama izin prinsip dan dasar hukumnya. Pada 2011-2014, tahapan memasuki pembuatan detailed engineering design (DED). Pembiayaan direncanakan.
"Baru kemudian pada 2014 diresmikan oleh Presiden SBY untuk dimulai pelaksanaannya. Ini sudah sesuai dokumen MP3EI dan tidak ada yang mangkrak atau terhambat," kata Ferdinand.
(ang/ang)