Proyek 2 Bendungan di Sulsel Rampung Tahun Depan

Proyek 2 Bendungan di Sulsel Rampung Tahun Depan

Muhammad Taufiqqurahman - detikFinance
Rabu, 24 Okt 2018 15:14 WIB
Foto: Dok. Kementerian PUPR
Makassar - Tiga Bendungan besar sedang dibangun Sulawesi Selatan (Sulsel) yaitu Bendungan Paselloreng, Bendungan Karalloe, dan Bendungan Pamukkulu. Untuk bendungan Paselloreng dan Karalloe, ditargetkan selesai tahun 2019.

"Kan bendungan ada beberapa, yaitu Paselloreng, Bendungan Karalloe, dan Bendungan Pamukkulu. Untuk Paselloreng dan Karalloe, targetnya selesai 2019," kata Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono di Hotel Four Points Makassar, Sulawesi Selatan, Rabu (24/10/2018).

Basuki mengatakan pemerintah fokus membangun bendungan tersebut karena potensi irigasi yang diharapkan mampu mengairi sektor pertanian yang luas di Sulsel. Selain itu, bendungan ini juga mampu menumbuhkan sektor perikanan setempat.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT


"Dulu Danau Tempe sebagai penghasil ikan gabus untuk kawasan timur Indonesia. Sekarang produksinya baru 20 persen," ungkapnya.

Ketiga bendungan yang akan dibangun ini diharapkan dapat meningkatkan tampungan air sebesar 261,23 juta m3. Selain itu, bendungan ini juga menjadi sumber air baku, pembangkit listrik mikrohidro, konservasi air, pengendali banjir, perikanan air tawar dan pariwisata.


Di lokasi yang sama, Gubernur Sulsel Nurdin Abdullah menyebut Sulsel sebagai pintu gerbang di kawasan Indonesia Timur. Dia menyebutkan, potensi yang dimiliki Sulsel sangat besar, baik di bidang pertanian, perkebunan dan kelautan serta pariwisata. Harapannya, target pembangunan infrastruktur nasional bisa diselesaikan tepat waktu.

"Kami berterima kasih pada Menteri PUPR dan Presiden, Sulsel dengan keunggulan pertanian dengan hadirnya bendungan. Dengan hadirnya bendungan ini akan mempercepat pembangunan di Sulsel. Demikian juga trans Sulawesi yang akan diselesaikan hingga Sulawesi Barat," sebut Nurdin Abdullah.

Pekerjaan rumah Sulsel ke depan adalah menyelesaikan persoalan daerah terisolir, seperti di wilayah Luwu Utara yang bernama Seko, yang memiliki potensi besar yang bisa dijadikan pusat lumbung daging nasional. (fiq/hns)

Hide Ads