Bambang yang siang ini mengenakan pakaian putih dan celana biru tua yaitu seragam pakaian dinas Kementerian Perhubungan, diagendakan rapat bersama Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi pada pukul 15.00 WIB. Namun, Bambang baru bisa ditemui wartawan di Gedung Karsa Kementerian Perhubungan pada pukul 17.00 WIB.
Dalam hasil laporannya sore ini Bambang menjelaskan, ada beberapa penyebab dari kemacetan yang terjadi di Tol Japek, salah satunya adalah keberadaan beton proyek yang disimpan di tengah tol sehingga menyebabkan penyempitan jalan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ia menjelaskan, strategi Kementerian Perhubungan untuk memberikan jadwal gantian pengerjaan proyek sudah diaplikasikan sejak Kamis hingga Senin kemarin. Dalam durasi empat hari, skema pembangunan yang dilakukan secara giliran baru terasa dampaknya.
"Senin sudah membaik, tapi tadi mulai macet lagi. Setelah kami review ternyata ada kecelakaan. Jadi memang kita sadari bahwa kondisi lalu lintas yang begitu padat, jangan sampai ada kecelakaan. Karena bisa berdampak panjang," kata dia.
Sementara itu sebagai informasi, setelah sebelumnya Kementerian Perhubungan memberikan keputusan untuk menghentikan seluruh pengerjaan proyek di Tol Japek Kilometer 11-17. Kebijakan tersebut mendapat kritikan dari berbagai pihak termasuk para kontraktor.
Dari berbagai masukan yang diterima, akhirnya rincian dari strategi pengerjaan proyek diubah menjadi dikerjakan secara bergiliran. Maksudnya yaitu pengerjaan proyek di Japek sekarang dilarang untuk dikerjakan oleh kontraktor di satu titik dalam waktu yang bersamaan.
Ada tiga proyek yang kerap kali membuat kemacetan di Tol Japek, kemacetan di Tol Japek ditengarai karena adanya proyek yang menumpuk di sana. Yaitu proyek LRT Jabodebek, Kereta Cepat Jakarta-Bandung, dan Tol Japek Elevated.
(dna/dna)