Corporate Secretary Istaka Karya Yudi Kristanto menjelaskan proyek tersebut sudah dikerjakan sejak 2016 akhir dan ditargetkan selesai pada 2019. Dia menegaskan selama pengerjaan proyek belum pernah ada masalah.
"Selama ini tidak ada masalah. Kita menyesuaikan kondisi," ujarnya kepada detikFinance, Selasa (4/12/2018).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Yudi menerangkan selama ini pengerjaan proyek selalu menyesuaikan kondisi keamanan di lokasi proyek. Jika ada KKB ataupun gerakan ekstrimis lainnya, mereka memilih untuk menghentikan proyek sejenak.
"Di sana itu kan ada OPM, ada apa. Jadi kalau ada aktivitas seperti itu kita berhenti dulu. Kita juga berkoordinasi dengan aparat setempat," tambahnya.
Yudi menambahkan, dalam mengerjakan proyek jembatan itu, pihaknya juga berkoordinasi dengan aparat pengamanan baik TNI maupun Polri.
Untuk saat ini pihaknya bersama dengan aparat tengah melakukan pendataan atas jumlah korban. Sebab ternyata jumlah karyawan Istaka Karya di lokasi proyek hanya 28 orang, sementara jumlah korban dikabarkan mencapai 31 orang.
"Beritanya masih simpang siur. Jadi kalau 31 berarti ada pihak yang diluar Istaka. Kita lagi identifikasi yang dibantu dari aparat keamanan," tutupnya.
Tonton juga 'KKB Bunuh 31 Pekerja Proyek Jembatan Trans Papua':