"Bulan April mulai beroperasi untuk (Penerbangan) internasional. Jadi penumpang internasional nanti (Keberangkatannya) pindah ke sini (NYIA)," katanya di sela-sela peninjauan lokasi pembangunan Bandara NYIA di Kulon Progo, Jumat (14/12/2018).
"Untuk jumlah penumpang bulan April kira-kira bisa menampung 2 sampai 3 juta penumpang (Penerbangan) internasional," imbuhnya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
![]() |
Fokus menggarap penumpang internasional karena wisatawan asing menggunakan pesawat berukuran besar ke Indonesia, khususnya Yogyakarta.
Saat ini Bandara Adisutjipto belum memiliki landasan pacu untuk pesawat berukuran besar membuat wisatawan asing terkendala untuk langsung mendarat di Yogyakarta.
"Karena potensinya luar biasa (Wisatawan asing ke Indonesia), jadi harus dimanfaatkan secara maksimum. Apalagi turis asing masuk ke Jogja sekarang susah karena harus pakai pesawat kecil. Besok (Dengan beroperasinya NYIA) pesawat besar bisa langsung ke sini (Jogja), seperti dari Jepang dan Korea bisa langsung ke sini," ucapnya.
![]() |
Budi menjelaskan slot penerbangan internasional telah dibuka, dan beberapa maskapai penerbangan yang berminat untuk mengisi slot tersebut.
"Slot sudah buka dan kita lihat banyak peminatnya, seperti (Penerbangan) dari Jepang, Korea dan Cina. Mereka minat karena runaway (Di NYIA) panjang dan bisa untuk penerbangan Pesawat triple seven juga," ucapnya.
Meski mengutamakan penerbangan internasional, NYIA tetap dapat digunakan untuk penerbangan domestik. Namun hal itu baru bisa dilakukan pada tahun 2020.
"(Untuk penerbangan) domestik di NYIA rencananya dibuka tahun 2020. Bandara Adisutjipto juga masih beroperasi. Jadi untuk pesawat domestik (Yang jalur penerbangannya) dekat atau kurang dari satu jam macem Jakarta-Surabaya penerbangan diarahkan dari Bandara Adisutjipto dan kalau yang (Penerbangannya) lebih dari satu jam diarahkan ke sini (NYIA)," terang Budi.
Layani umrah
Selain mengutamakan rute penerbangan internasional, Bandara Kulon Progo akan melayani penerbangan umrah.
"Bandara ini (NYIA) berada di antara Jogja dan Jateng (Jawa tengah), sehingga potensi untuk umroh itu banyak sekali. Karena itu (Bulan) April (2019) kita upayakan umroh (Penerbangan) sudah bisa dari sini (NYIA)," kata Budi Karya.
Rencana melayani penerbangan umrah dikemukakan karena Angkasa Pura I berjanji Bandara Kulon Progo beroperasi pada Apri 2019, apalagi proses pembangunan airside terbilang cepat.
![]() |
"Sekarang ini yang bangunan terminal kira-kira sudah 40 persen, untuk runaway bulan Maret ditargetkan sudah 100 persen, yang jelas airside ditargetkan selesai duluan," ujarnya.
"Saya yakin (NYIA) jadi bandara besar dengan ultimate (Penumpang mencapai) 24 juta kalau sudah selesai, dan nantinya jadi salah satu sentral penerbangan internasional," sambung mantan Direktur Utama PT Angkasa Pura II itu.
![]() |
Direktur Utama Angkasa Pura I, Faik Fahmi menargetkan airside selesai lebih awal.
"Progressnya sudah 19% ya, jadi nanti yang kita selesaikan airsidenya dulu agar (Bulan) April runaway dan apron bisa 100 persen," ucapnya.
"Bulan April targetnya terminal dengan luas 8000 meter persegi bisa digunakan dulu untuk penerbangan internasional, terminal itu bisa menampung 2 jutaan (Penumpang). Target kami akhir tahun 2019 bisa selesai semua (Pembangunan Bandara NYIA)," tutur Faik.
Tonton juga 'Jokowi Minta Tol Lampung-Palembang Diresmikan April 2019':
(hns/hns)