Saat Jokowi Coret 14 Proyek Strategis Nasional Senilai Rp 264 T

Kaleidoskop 2018

Saat Jokowi Coret 14 Proyek Strategis Nasional Senilai Rp 264 T

Trio Hamdani - detikFinance
Sabtu, 22 Des 2018 17:25 WIB
Saat Jokowi Coret 14 Proyek Strategis Nasional Senilai Rp 264 T
Foto: Rengga Sancaya
Jakarta - Presiden Joko Widodo (Jokowi) mencoret 14 item dari proyek strategis nasional (PSN). Rencana tersebut mulanya disampaikan oleh Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Darmin Nasution pada Maret 2018.

Dia mengatakan pemerintah berniat menghapus proyek yang masuk dalam daftar PSN jika belum bisa dimulai pembangunannya hingga kuartal III-2019.

Dia mengaku mengenai evaluasi PSN yang diminta oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi) sudah mendapatkan hasilnya.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"PSN sudah ada, saya sedang kirim Perpresnya ke Presiden, nanti kalau sudah kembali dari New Zealand presidennya," kata Darmin di Kemenko Perekonomian, Jakarta waktu itu.

Rencana tersebut pun menjadi perhatian banyak pihak. Bagaimana tidak, nilai proyek yang dicoret dari PSN tidak sedikit.

Lantas apa yang membuat Jokowi mencoret 14 proyek dari PNS? bagaimana nasib proyek-proyek tersebut? Cek Kaleidoskop April 2018 yang dirangkum detikFinance.

Jokowi Coret 14 Proyek Strategis

Foto: Dikhy Sasra
Presiden Joko Widodo (Jokowi) saat ini memiliki 222 daftar proyek strategis nasional (PSN) plus 3 program tambahan yang nilainya lebih dari Rp 4.100 triliun.

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Darmin Nasution mengatakan, total daftar PSN berasal dari hasil evaluasi pemerintah pada kuartal I-2018.

Dari hasil evaluasi, Darmin bilang pemerintah memutuskan untuk mencoret 14 proyek dari daftar PSN yang nilainya Rp 246 triliun, dan terdapat tambahan 1 usulan PSN dan 1 program tambahan.

"Sehingga dari hitung-hitungan itu, di Kuartal I-2018 di-drop 14 proyek, nilainya Rp 264 triliun," kata Darmin.

Berdasarkan Perpres Nomor 58 Tahun 2017 tentang Percepatan Pelaksanaan Proyek Strategis Nasional (PSN), tercatat sebanyak 245 proyek ditambah 2 program tambahan. Penetapan 222 plus 3 program tambahan sekarang ini dikarenakan 14 proyek dicoret, lalu ada 10 proyek yang sudah rampung, dan 1 proyek tambahan dan 1 program tambahan.

Darmin mengatakan, 14 proyek yang dikeluarkan dari daftar PSN ini antara lain proyek kereta api Jambi-Palembang, pembangunan rel kereta api Provinsi Kalimantan Timur, proyek sistem penyediaan air minum air minum regional di Sumatera Utara, kemudian Bendungan Pelosika di Sulawesi Tenggara, lalu Kawasan Ekonomi Khusus Merauke.

Sedangkan dari hasil evaluasi kuartal I-2018, yang akan selesai pada kuartal III-2019 sebanyak 48 proyek. Proyek yang sudah dibangun namun belum beroperasi secara penuh sebanyak 94 proyek dan 1 program kelistrikan.

Kemudian, ada 86 proyek PSN dan 1 program tambahan yaitu industri pesawat terbang mulai konstruksi dan beroperasi di 2019.

Ini Daftar 14 Proyek yang Dicoret

Ilustrasi/Foto: Muhammad Ridho
Adapun daftar 14 proyek senilai Rp 264 triliun yang dihilangkan status PSN nya adalah sebagai berikut:

1. Jalan Tol Waru (Aloha) - Wonokromo - Tanjung Perak, Jawa Timur 18,2km (Rp 11,11 triliun)
2. Jalan Tol Sukabumi - Ciranjang - Padalarang, Jawa Barat 61km (Rp 10,74 triliun)
3. Kereta Api Kertapati - Simpang - Tanjung Api-Api, Sumatera Selatan (bagian dari Jaringan Kereta Api Trans Sumatera) (Rp 3,36 triliun)
4. Kereta Api Muara Enim - Pulau Baai, Sumatera Selatan - Bengkulu (Rp 39,97 triliun)
5. Kereta Api Tanjung Enim - Tanjung Api-Api, Sumatera Selatan (Rp 34,00 triliun)
6. Kereta Api Jambi - Pekanbaru, Jambi - Riau (Rp 12,30 triliun)
7. Kereta Api Jambi - Palembang, Jambi - Sumatera Selatan (Rp 9,78 triliun)
8. Pembangunan Rel Kereta Api Provinsi Kalimantan Timur, Kalimantan Timur (Rp 53,3 triliun)
9. Mass Rapid Transit (MRT) Jakarta Koridor East - West, DKI Jakarta (Rp 83,95 triliun)
10. Bandara Sebatik, Kalimantan Utara
11. Sistem Penyediaan Air Minum (Rp -) (SPAM) Regional Mebidang, Sumatera Utara (Rp 747 miliar)
12. Bendungan Telaga Waja, Bali (Rp 1,19 triliun)
13. Bendungan Pelosika, Sulawesi Tenggara (Rp 3,9 triliun)
14. Kawasan Ekonomi Khusus Merauke, Papua (Rp -)

Apa Alasan PSN Dicoret?

Foto: Tim Infoografis: Fuad Hasyim
Ketua Tim Pelaksana KPPIP Wahyu Utomo membeberkan alasan sebenarnya 14 proyek yang dikeluarkan bukan saja tidak sesuai kriteria yang ditetapkan dan tidak bisa dimulai pada kuartal III-2018, melainkan ada alasan lebih spesifiknya.

"14 proyek yang statusnya dilepas, salah satunya jalan Tol Waru (Aloha)-Wonokromo-Tanjung Perak karena keinginan Pemda yang belum bangun, sehingga RTRW belum disesuaikan dan tidak mungkin dilakukan pembangunan pada kuartal III-2019," kata Wahyu di Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian, Jakarta Pusat, 19 April 2018.

"Contoh lain, Bandara Sebatik karena ternyata Bandara Sebatik dekat dengan Bandara Nunukan," jelas dia.

Selain itu, Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Merauke juga dinilai masih butuh kajian lebih lanjut lagi, sehingga dicoret dari PSN.

"Lalu KEK Merauke, ini masih butuh penyempurnaan kajian masterplan, karena masih ada lahan produksi pangan yang menyuplai ke kawasan itu, jadi masalah lahan ini kan tidak cepat, tetapi KEK Merauke ini masih bisa didorong melalui PP sendiri, kalau diselesaikan bisa melalui jalur PP," tambah dia.

Wahyu menegaskan 14 proyek yang dicabut dari daftar PSN masih tetap dikerjakan oleh pemerintah. Hanya saja, pengerjaannya tidak mendapatkan fasilitas yang tertuang pada Perpres 58 Tahun 2017.

Sementara itu, Direktur Program KPPIP Rainer Haryanto mengatakan evaluasi yang dilakukan berdasarkan dengan kriteria dasar, strategis, operasional, dan championing.

Dia mencontohkan seperti proyek MRT Jakarta Koridor East-West dengan nilai investasi Rp 83,95 triliun. Proses pegerjaan fisiknya belum bisa dilakukan pada kuartal III-2019.

"Ada hubungan dengan Jepang, negosiasi tidak cepat, karena persyaratan sangat strict (ketat) maka harus dilepaskan dulu," kata Rainer.

Bagaimana Nasib Proyek Tersebut?

Ilustrasi/Foto: Pradita Utama
Meski dihilangkan dari daftar PSN. Presiden Joko Widodo (Jokowi) menegaskan dalam hal ini tidak ada proyek yang dikurangi. Kata dia pembangunan proyek yang dicoret dari daftar PSN bisa tetap berjalan.

"Bukan dikurangi. Ada usulan baru, usulan baru yang tidak kita masukan, tapi ada yang lama juga ada yang kita potong, tapi dalam artian proyek itu tetap berjalan," kata Jokowi di lokasi proyek Bandara Kertajati, Majalengka, Jawa Barat.

Menurut Jokowi menyebut tak semua proyek harus masuk proyek strategis nasional. Kemudaha pembangunan proyek tetap akan diberikan oleh pemerintah

Sebab, pemerintah akan menerbitkan Peraturan Presiden (Perpres) yang bertujuan mempermudah pelaksanaan proyek pembangunan.

"Nantinya ini akan keluar lagi di Perpres yang memudahkan tidak hanya yang masuk di proyek strategis nasional, tapi yang tidak juga sama saja. Artinya nanti semua strategis," tambah Jokowi.

Halaman 2 dari 5
(ara/ara)
Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads