Pembangunan tol ini akan mengembangkan daerah-daerah yang ada di provinsi Banten yang terkenal akan potensi agrikultur dan pariwisatanya. Hal ini diharapkan bisa meningkatkan pertumbuhan ekonomi masyarakat Banten seiring dengan tumbuhnya pusat-pusat ekonomi baru lewat pembangunan jalan tol ini.
Tol ini akan menghubungkan setidaknya empat kota/kabupaten otonom, yakni Kota Serang, Kabupaten Serang, Kabupaten Lebak, dan Kabupaten Pandeglang yang diharapkan juga bisa menggerakkan ekonomi baru pada kawasan strategis kota/kabupaten.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pembangunan Terdampak Tsunami?
Ilustrasi/Foto: Rifkianto Nugroho
|
Kepala Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT) Herry Trisaputra Zuna berkata kalau proyek Tol Serang-Panimbang tidak terganggu. Sebab, posisi proyek jauh dari kawasan pantai.
"Enggak kan agak jauh ya, mestinya nggak terdampak, dampak sih nggak dia ada di sisi kanan ya jauh dari pantai," jelasnya kepada detikFinance, Senin (24/12/2018).
Dia mengatakan kalau proyek berada jauh di sisi kanan dari pantai yang tersapu tsunami. Sedangkan, untuk gerbang keluar tol yang berada di Panimbang pun konstruksinya belum sampai ke sana.
"Kan dia mulainya dari sisi kanan lurus terus ke Panimbang, itu di ujung, sekarang konstruksi juga belum sampai sana," ujarnya.
Begini Perkembangan Proyek Tol Serang-Panimbang
Kepala Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT) Herry Trisaputra Zuna/Foto: Ari Saputra
|
"Sudah masuk pengadaan tanah dan konstruksi," jelasnya kepada detikFinance, Senin (24/12/2018).
Herry menambahkan bahwa pembayaran untuk masalah pembebasan tanah beberapa telah diselesaikan. Pihaknya pun juga telah memulai konstruksi untuk pembangunan infrastruktur di wilayah Banten tersebut.
"Jadi tanahnya sudah mulai bayar sudah bagus juga progresnya, konstruksinya juga sudah dimulai," tambahnya.
Saat ini, 75% lahan tanah telah dibebaskan. Sedangkan, untuk pembangunan konstruksi progresnya saat ini berada di angka 11%.
"Tanahnya itu sudah 75%, kalau konstruksi yang (seksi) 1 dan 2 itu 11%," tutupnya.
Rampung Akhir 2020
Ilustrasi Pembangunan Jalan Tol/Foto: Muhajir Arifin
|
"Kalau keseluruhannya lewat 2019, keseluruhan ya, ada 2 seksi kan, harapannya yang pertama ini 2019 akhir ada yang selesai dan sesi 2 ini 2020 akhir selesainya," jelasnya ketika dihubungi detikFinance, Senin (24/12/2018).
Ia menambahkan kalau ruas tol sepanjang 84 km ini dibiayai oleh beberapa pihak. Pemerintah membiayai jalur sepanjang 33 km, sedangkan PT Wijaya Karya (Persero) Tbk sepanjang 51 km.
"Kalau tanah itu kita selesaikan 2019, yang 33 km ini masih usulan pembiayaan, untuk keseluruhan kita masih nunggu APBN dulu yang 33 km, kan ada porsi pemerintah 33 km, tapi untuk porsi badan usaha 51 km nanti 2020 diharapkan selesai," tutupnya.