Berdasarkan catatan detikFinance, terdapat 22 bank yang ikut membiayai proyek tol ini. Bank-bank yang ikut memberikan pinjaman meliputi bank BUMN, swasta nasional, BPD, dan lembaga keuangan.
Bahkan, di dalam pembiayaan itu juga terdapat pinjaman dari sejumlah bank asing. Bank asing tersebut di antaranya ialah Standard Chartered dari Inggris, SMBC dari Jepang, OCBC dari Singapura, ICBC dari Tiongkok, dan Deutsche Bank dari Jerman.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pinjaman sindikasi perbankan ini dipimpin oleh PT Bank Mandiri Tbk (BMRI) dan PT Bank Central Asia Tbk (BBCA). Pinjaman ini berikan kepada pemegang konsesi Tol Cipali, PT Lintas Marga Sedaya (LMS).
LMS sendiri merupakan perusahaan patungan dengan kepemilikan perusahaan Malaysia, Plus Expressways Berhard 55% dan PT Bashkara Utama Sedaya (BUS) sebanyak 45%. Sementara, BUS merupakan konsorsium terdiri dari PT Interra Indo Resources, PT Bukaka Teknik Utama, dan PT Baskhara Lokabuana.
Interra Indo Resources merupakan anak usaha PT Saratoga Investama Sedaya Tbk (SRTG) di mana Sandi memegang sebagian saham perusahaan tersebut. Dalam keterbukaan Bursa Efek Indonesia (BEI), Sandi masih memegang saham sekitar 24%.
Adapun komitmen pinjaman yang diberikan untuk proyek ini sebesar Rp 8,8 triliun dengan jangka waktu 15 tahun.