Direktur Jembatan Ditjen Bina Marga, Iwan Zarkasi menegaskan rusajnya expansion joint tidak berhaya untuk dilalui. Namun tetap harus diperbaiki. Sebab permukaan yang tidak rata membuat jalanan tersebut tidak nyaman untuk dilalui.
"Flyover di Kemayoran itu perlu perbaikan. Meskipun itu sebenarnya sangat normal dan aman," ujarnya saat dihubungi detikFinance, Jumat (4/1/2019).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Baca juga: Waduh, Sambungan Flyover Kemayoran Renggang |
Expansion join sendiri adalah ruang muai yang tersedia dari sambungan beton di jembatan maupun jalan layang. Biasanya bahan penyambubg yang digunakan adalah karet.
"Nah itu kalau diperbaiki kalau karetnya diganti," tambahnya.
Iwan menambahkan, setelah karet penghubung diganti, biasanya dilapisi dengan aspal. Sehingga kondisi permukaan jalan antara beton bisa merata.
Menurut Iwan biaya perbaikan expansion joint tergantung dari lebar flyover tersebut. Menurutnya biasanya biaya perbaikan per meternya sekitar Rp 7 juta.
"Jadi kalau belum pernah diganti dari awal perlu perbaikan, tergantung panjangnya, bisa Rp 7 juta per meter," terangnya.
Flyover Kemayoran sendiri merupakan milik Dewan Pengendalian Pengawasan Pembangunan Kawasan Kemayoran (DP3KK) yang di bawah Kementerain Sekretariat Negara (Setneg). Sehingga kewenangannya berada di tangan Setneg.
"Itu jembatan lama, itu miliknya Setneg. Seinget saya flyover itu sudah ada dari 90an. Mungkin sudah 20 tahun lebih," tambahnya. (das/dna)