Duh! Operasi LRT Jabodebek Molor ke 2021

Duh! Operasi LRT Jabodebek Molor ke 2021

Trio Hamdani - detikFinance
Selasa, 15 Jan 2019 09:30 WIB
1.

Duh! Operasi LRT Jabodebek Molor ke 2021

Duh! Operasi LRT Jabodebek Molor ke 2021
Foto: Agung Pambudhy
Jakarta - Pembangunan proyek LRT Jabodebek dipastikan molor dari target. Semula transportasi berbasis rel ini siap beroperasi di 2019, alias tahun ini. Keterlambatan penyelesaian itu dipengaruhi sejumlah faktor.

Setidaknya ada dua hal yang membuat progresnya berjalan tak sesuai rencana, yaitu soal kesepakatan Pemprov DKI Jakarta dan Kementerian Perhubungan mengenai titik lokasi stasiun LRT Dukuh Atas.

Berikutnya adalah pembangunan Depo LRT Jabodebek di Bekasi Timur. Pembangunannya saat ini terganjal oleh pembebasan tanah yang tak kunjung usai.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Lalu kapan LRT Jabodebek siap beroperasi? sudah sejauh mana progresnya? Baca berita selanjutnya untuk informasi selengkapnya.
Progres pembangunan LRT Jabodebek hingga kini sudah mencapai 56,1%. LRT Jabodebek baru siap beroperasi secara komersial di Maret 2021.

"Komersial either di akhir 2020 atau pertengahan 2021," kata Direktur Operasi II Adhi Karya Pundjung Setya Brata dalam paparan di Pabrik Precast LRT Jabodebek, Pancoran, Jakarta, Senin (14/1/2019).

Dia mengatakan, perhitungan LRT Jabodebek beroperasi Maret 2021 dengan mempertimbangkan bahwa pembebasan tanah untuk Depo LRT di Bekasi Timur tuntas di Maret 2019 ini. Awalnya LRT Jabodebek ditargetkan beroperasi penuh pada pertengahan 2019.

Kemudian yang juga jadi pertimbangan adalah sudah dicapai kesepakatan antara Pemprov DKI Jakarta dengan Kementerian Perhubungan (Kemenhub). Kesepakatan tersebut terkait titik Stasiun LRT Dukuh Atas. Jika sudah sepakat maka siap dibangun.

"Jadi Maret 2021 dengan kondisi Depo Maret (2019) dibebaskan semua kemudian (Stasiun) Dukuh Atas sudah bisa dikerjakan," sebutnya.

Hal tersebut sudah dibahas dalam Rapat Terbatas (Ratas) dengan Presiden Joko Widodo (Jokowi). Berdasarkan hasil ratas sudah ada titik temu, di mana titik stasiun kemungkinan sesuai keinginan Pemprov DKI Jakarta. Kesepakatan itu diharapkan akan tuntas dalam waktu dekat.

Direktur Utama PT Adhi Karya Budi Harto mengatakan, total progres proyek LRT Jabodebek hingga saat ini sudah mencapai 56%.

Jika dilihat per segmen progresnya Cibubur-Cawang sudah 75%, Cawang-Bekasi Timur sudah 50%, dan Cawang-Dukuh Atas 43%.

"Jadi sudah semakin cepat karena kami sudah mulai kerjakan non sipil," tuturnya dalam acara Blak-blakan bersama detiikFinancepekan lalu.

Budi menjelaskan untuk ruas Cibubur-Cawang progresnya jauh lebih tinggi lantaran pembangunannya tidak perlu melakukan pembebasan lahan. Sebab kebanyakan berada di ruas jalan tol.

"Kemudian dari Cawang ke Bekasi Timur ada beberapa tempat yang harus dibebaskan. Ini yang paling besar untuk dibebaskan di wilayah Depo. Itu jadi bagian penting untuk pengoperasian LRT," tuturnya.

Pembangunan Depo LRT di Bekasi Timur sendiri membutuhkan lahan sekitar 10 hektare. Hingga saat ini proses pembebasan lahan masih belum selesai. Namun diperkirakan seluruh lahan di lokasi tersebut akan selesai pada Maret 2019.

Izin penetapan lokasi oleh Pemprov DKI Jakarta baru ditandatangani April 2018. Namun Pemprov DKI Jakarta dan Kementerian Perhubungan masih belum mencapai kesepakatan terkait penetapan titik stasiun LRT di Dukuh Atas.

"Dari 2016 sejak Gubernur yang lama sampai yang baru ini belum ketemu antara keinginan Pemprov dengan Kementerian Perhubungan," kata Direktur Utama Budi Harto dalam acara Blak-blakan dengan detikFinance, pekan kemarin.

Budi menjelaskan, Pemprov DKI Jakarta menginginkan Stasiun LRT Dukuh Atas berada di selatan Gedung Landmark, sementara Kementerian Perhubungan menginginkan agar stasiunnya berada di seberang Stasiun KRL Sudirman.

"Kalau izin trase sudah, jadi tinggal kesepakatan itu saja yang belum," tambahnya.

Menurut Budi, kedua pilihan itu sama saja bagi perusahaan, yang terpenting kesepakataannya bisa segera tercapai. Sebab sudah dua tahun lebih proyek pembangunan LRT di wilayah Setiabudi hingga Dukuh Atas terlambat dimulai.

"Bagi kami lebih cepat lebih baik. Karena ini perlu waktu lama pembangunannya. Tapi kedua belah pihak rutin melakukan pertemuan untuk mencari solusi. Sebenarnya Dukuh Atas itu harusnya kami sudah mulai bekerja di 2016 awal," tegasnya.

Pemprov DKI Jakarta dan Kementerian Perhubungan belum mencapai kesepakatan terkait penetapan titik stasiun LRT di Dukuh Atas. Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan memastikan keputusan stasiun ada di tangannya.

"Tetap nanti Pemprov yang akan putuskan. Kita sebenarnya secara lisan sudah memberi tahu tapi nanti kita kabari," kata Anies di Gedung DPRD DKI, Jalan Kebon Sirih, Jakarta Pusat, Senin (14/1/2019).

Anies mengatakan lokasi stasiun LRT Dukuh Atas belum disepakati karena terkait tata kota. Pemprov DKI punya pandangan berbeda dengan Kemenhub untuk menetapkan lokasi yang tepat untuk stasiun itu.

"Jadi ada rekomendasi dari Kementerian Perhubungan dengan apa yang menjadi rencana tata kota itu berbeda. Jadi itu yang kemarin dibicarakan," sebutnya.

Anies tak bisa menargetkan kapan penentuan stasiun tersebut selesai. "Yang pasti semakin cepat semakin baik," tuturnya.

Hide Ads