"Ya kita kalau dikasih perusahaan mereka enggak mau tau, harus cukup," ujarnya kepada detikFinance.
Mansur bercerita, kali ini dia dengan tiga orang temannya membawa dua truk dari Lampung menuju Surabaya. Dalam perjalanan per 1 truk mereka diberikan ongkos Rp 2,65 juta.
Uang itu yang justru membuat mereka pusing. Dia menjabarkan untuk membeli solar menghabiskan uang sekitar Rp 1,6 juta. Lalu uang makan untuk supir dan kenek Rp 400 ribu, dikurangi lagi uang bongkar muat sekitar Rp 100 ribu. Jika dihitung sisanya hanya Rp 500 ribu.
Sementara total tarif tol dari Jakarta hingga Surabaya untuk golongan kendaraan V mencapai Rp 1,38 juta. Alhasil mereka putar otak untuk mencari jalur yang terbaik.
Jalur terbaik itu bukan Pantura. Sebeb mereka juga sebenarnya gerah melintasi jalur yang sudah ada sejak zaman Belanda itu. Kondisi jalan yang rusak, macet, belum lagi ada potensi kejahatan dan pungli.
Mansur putar otak untuk memilih ruas Tol Trans Jawa mana yang akan dilalui, dan bagian Pantura mana yang akan dilintasi. Sekarang mereka lebih memilih untuk keluar masuk tol. Bukan untuk menghindari Tol Trans Jawa atau Pantura, tapi untuk mencari tambahan uang.
"Ya kalau disuruh milih, saya si lebih suka lewat tol. Lebih enak, cepat, nggak capek," kata Mansur.