Lalu, apa dampak beroperasi penuhnya Trans Jawa terhadap konsumsi bahan bakar minyak (BBM)?
Mengutip data PT Jasa Marga (Persero) Tbk, Senin (11/2/2019), sebelum tersambung di 2014, tol di Jawa yang beroperasi sepanjang 314 kilometer (km) di mana di ujung barat ialah Tol Merak-Tangerang dan paling timur Tol Surabaya-Gempol (Porong).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kemudian, saat Tol Trans Jawa tersambung, total panjang yang ditempuh kendaraan dari Merak hingga Pasuruan ialah 944,4 km.
Pemakaian BBM sebelum tol tersambung ialah 115 liter untuk kendaraan kecil dengan jarak tempuh 981,2 km. Untuk biaya pemakaiannya ialah Rp 895.471 dengan harga BBM per liternya Rp 7.800. Dalam data tersebut tak disebutkan jenis BBM yang dipakai.
Sementara, saat tol tersambung BBM yang dikonsumsi ialah 94 liter. Dengan harga sama per liternya, maka ongkos bensin yang dikeluarkan ialah Rp 736.593.
Biaya yang dikeluarkan saat tol tersambung dan belum tersambung untuk kendaraan kecil terjadi pengiritan sebanyak Rp 158.878.
Kemudian, untuk kendaraan golongan II, konsumsi BBM sebelum tol tersambung ialah 438 liter. Dengan harga BBM per liternya Rp 5.150, maka biaya yang dikeluarkan ialah Rp 2.257.142. Lalu, untuk golongan III konsumsinya 558 liter dan biaya BBM-nya Rp 3.025.859.
Saat tol tersambung, konsumsi BBM golongan II mengalami penurunan jadi 315 liter dengan biaya yang dikeluarkan Rp 1.621.134 atau terjadi pengiritan sebanyak Rp 636.008 dibanding saat tol belum tersambung.
Lalu, untuk golongan III konsumsinya menjadi 429 liter dengan biaya BBM Rp 2.210.638 atau terjadi pengiritan sebanyak Rp 815.222 saat tol belum tersambung.
Simak juga video 'Trip Experience: Menyusuri Tol Trans Jawa dan Jalur Pantura':
(eds/eds)