.webp)
"Saya titip uang yang ada di desa itu jangan sampai lari kemana-mana. Kalau bangun jalan, bangun irigasi gunakan material yang ada di desa, pasirnya di desa, batunya di desa itu. Kalau tidak ada, ya di desa tetangganya," kata Jokowi di Cilacap, Jawa Tengah, Senin (25/2/2019).
Jokowi mengatakan tujuan dana desa agar tidak lari kemana -mana bertujuan agar dana desa tetap beredar hanya di desa desa. Termasuk saat mempekerjakan tenaga untuk membangun infrastruktur diupayakan menggunakan warga desa.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Beli semen juga gitu, tidak usah beli semen di Jakarta, tapi beli semen di desa itu aja, supaya uang itu beredar di desa, terus muter muter di desa. Tenaga kerjanya pakai tenaga kerja di desa jangan sampai satu orang pun tenaga kerja dari kota, agar uang itu beredar terus di desa desa kita," jelasnya.
Pemerintah menargetkan total dana desa yang akan tersalurkan ke desa desa mencapai Rp 257 triliun hingga akhir 2019. Maka dari itu semua pihak harus ikut mengawasi dan harus tepat sasaran.
"Kalau masyarakat di desa itu jalannya masih becek ya jangan bangun embung dulu, jalannya rampungkan. Sampai akhir 2018 kemarin telah terbangun 191 ribu kilometer jalan di desa-desa, panjang sekali. Itu dibangun selama 4 tahun di 74.900 desa. Berarti setiap desa membangun 600 meter," ujarnya.
Penggunaan dana desa bukan hanya untuk membangun jalan, tapi juga untuk membangun irigasi di desa, membangun pasar pasar desa. Hingga saat ini setidaknya sudah ada 8.900 pasar desa telah dibangun dari dana desa. Pihaknya juga menargetkan selama 5 tahun ke depan Rp 400 triliun akan terus dibagikan ke desa.
"Ada juga 58 ribu unit irigasi yang dibangun dari dana desa. Jadi dana desa ini sangat penting untuk pembangunan desa, dan saya sampaikan dan saya hitung, target kita 5 tahun ke depan Rp 400 triliun untuk untuk seluruh dana desa yang akan terus kita berikan ke desa," ucapnya. (arb/hns)
