Proyek ini sudah dilaksanakan sejak 12 November 2018. Ditargetkan selesai pada 6 Desember 2019. Itu artinya masa pelaksanaan proyek hanya 390 hari kalender.
Proyek ini digarap oleh WIKA dan MCM KSO. Nilai kontraknya mencapai Rp 293,18 miliar.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Jalur dari underpass NYIA akan memiliki lebar 7,95 meter, clearance atas 5,2 meter dan samping 18,4 meter. Hingga 22 Februari 2019 proyek ini sudah mencapai 22,24%.
Pembangunan underpass terpanjang di RI ini tidak terbilang mudah. Ada beberapa tantangan yang harus dihadapi, seperti mempertimbangkan ketinggian muka air tanah.
"Kita harus hati-hati dan yakin benar dengan ketinggian muka air tanah. Air tanah yang tinggi akan menjadikan daya angkatnya uplift tinggi. Untuk itu perlu ground angker dan sebagainya," kata Kepala Balai Besar PJN VII Akhmad Cahyadi kepada detikFinance, Minggu (3/3/2019).
Selain itu, bahan-bahan kontruksi juga harus dibuat dengan kualitas yang tinggi. Khususnya untuk beton lantai dan dinding agar tidak menyebabkan kebocoran.
Untuk mengantisipasi hal itu, beton dinding dan lantai underpass NYIA dilapisi water stop yang terbuat dari karet.
"Dengan begitu Insya Allah enggak akan bocor," tegasnya.
Baca juga: Begini Potret Proyek Underpass Terpanjang RI |