Progres sebesar 7% itu meliputi pengerjaan yang fokus pada pekerjaan tunnel (terowongan), subgrade (konstruksi di permukaan tanah), elevated (konstruksi layang), temporary access road (akses jalan sementara) pekerjaan tanah galian dan batching plant ( tempat pabrikasi beton).
KCIC sendiri menargetkan agar progres pembangunan mencapai 60% pada akhir 2019. Target tersebut diyakini bisa dikejar dengan adanya Tunnel Boring Machine (TBM), yaitu alat bor yang didatangkan khusus dari China.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sementara itu, pembebasan lahan untuk proyek kereta cepat telah mencapai 90% per akhir Februari 2019. Sisa lahan 10% yang belum bebas akan diselesaikan Maret ini. Setelah rampungnya pembebasan lahan mencapai 100%, pengerjaan fisik dapat dikebut agar selesai sesuai target.
Selain untuk sarana dan prasarana kereta cepat, KCIC juga membutuhkan lahan untuk Kawasan TOD. Total lahan yang akan dikembangkan diantaranya, 250 hektare di Karawang, 1.270 hektare di Walini, dan 330 hektare di Tegalluar. (zlf/zlf)