Misalnya Nahda Khairunnisa yang menjajal MRT Jakarta dari Stasiun Dukuh Atas sampai ke Lebak Bulus. Meski dalam tahap uji coba ini belum dikenakan tarif, namun usulan tarif Rp 10.000 ini dianggap kurang pas di kantongnya sebagai pelajar.
"Kalau bisa sih dikurangi aja (tarifnya). Kalau pelajar kan mungkin ada pelajar yang dia itu atau mahasiswa. Kan kalau pelajar sama mahasiswa kantongnya pas pasan. Kalau bisa sih dikurangin dikit aja. Misalnya jadi Rp 8.000 atau berapa," katanya saat berbincang dengan detikFinance di dalam kereta MRT Jakarta, Selasa (12/3/2019).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sementara Nurul, salah seorang pekerja yang juga sedang menjajal MRT Jakarta mengatakan tarif Rp 10.000 sudah terjangkau.
Nurul menganggap tarif tersebut sebanding dengan waktu tempuh dan kelancaran perjalanan yang ditawarkan oleh MRT Jakarta.
"Relatif sih ya kalau (Rp 10.000) kayak gitu kan. Tapi kalau misalkan memang butuh terus aksesnya juga gampang kan mendingan naik MRT sih. Dari Lebak Bulus ke HI kan kalau nggak salah cuma 35 menit ya. Itu cepat banget sih hitungannya," tambahnya.