"Kehadiran kontraktor bukan hanya lobi, lobi bupati, lobi gubernur, lobi ke (Kementerian) PU," kata JK saat berbicara di hadapan para kontraktor swasta yang tergabung dalam Gabungan Pelaksana Konstruksi Indonesia (Gapensi) di Jakarta Convention Center (JCC), Kamis (14/3/2019).
JK menilai, jika yang dilakukan kontraktor hanya melobi pemerintah maupun kementerian, maka uang yang dimiliki si kontraktor akan habis sia-sia.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Apabila hanya mengandalkan lobi maka habis uang di lobi. Jadi itu lah intinya, mudah-mudahan dunia kontraktor kita akan maju sampai kepada tahun-tahun yang akan datang," paparnya.
Menurutnya, jika kontraktor ingin mendapatkan proyek, yang dikedepankan adalah profesionalisme. Jika itu yang diutamakan, nantinya proyek akan banyak berdatangan.
"Kalau anda menjadi profesional maka anda yang dicari, bukan anda yang mencari proyek. Pengalaman kita semua apabila bekerja fokus, bekerja dengan keahlian maka kontraktornya yang dicari," tambahnya.
Sebelumnya, JK juga mengungkapkan proyek-proyek infrastruktur lebih didominasi oleh badan usaha milik negara (BUMN), sementara keterlibatan kontraktor swasta masih minim. Menurutnya ada hal yang perlu dibenahi oleh kontraktor swasta.
"Kita perlu perhatikan bahwa kontraktor nasional dari swasta tidak semaju dibandingkan perusahaan negara (BUMN). Artinya perlu adanya suatu profesionalisme di kalangan usaha. Diperlukan upaya, fokus, dan profesionalisme dalam memajukan usaha," katanya. (zlf/zlf)