Model rel layang MRT sendiri membentang mulai dari Depo Lebak Bulus, hingga menuju Stasiun ASEAN, di Jalan Sisingamangaraja. Salah satu daerah yang dilewati rel layang tersebut adalah daerah Fatmawati, yang cukup dikenal dengan kawasan niaganya, sepanjang jalan Fatmawati hingga ke Blok M saja berdiri beragam ruko di pinggirnya.
Lalu bagaimana dengan geliat bisnis di bawah rel layang ini, khususnya di dekat stasiun-stasiun MRT sepanjang daerah Fatmawati? detikFinance mencoba menelusurinya.
Setidaknya, beberapa pelaku usaha menaruh harapan besar dengan adanya MRT di daerahnya. Seperti Lestari, seorang pemilik kios yang menjual Bakso dan Mie Ayam di samping Stasiun MRT Blok A, menurutnya harapan besar telah ia berikan dengan beroperasinya MRT.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Setidaknya dia menilai bahwa kiosnya kini lebih terlihat oleh orang banyak. Dari situ menurutnya potensi dagangannya dilirik orang banyak cukup besar.
"Ya sekarang sih sedang lah bertahap tahap ada orang mampir, orang dari kereta-kereta itu liat ada warung bakso, kalau laper makan disini. Waduh kalau dulu coba sempit buanget depan kios saya, belum lagi waktu ada bedeng-bedeng tinggi nutupin toko saya, mana orang mau liat," kisah Lestari.
Lestari pun mengakui omzetnya naik, meski tidak banyak namun dia mengakui kenaikan omzet terjadi setelah pembangunan MRT selesai.
"Dulu mah sehari juga paling Rp 1 juta juga gak nembus, kalau sekarang ya lumayan ada peningkatan sedikit, seenggaknya bisa Rp 1,5 juta apa Rp 2 juta sehari lah," sebut Lestari.
Hal yang sama diungkapkan Abraham pemilik Toko Martabak Bandung Raya di samping Stasiun MRT Cipete Raya. Dia mengatakan dengan selesainya pembangunan MRT pengunjung pun lebih banyak mendatangi tokonya.
"Pembangunannya sudah jadi ya lumayan lah makin banyak yang datang juga ke kita jadinya. Kalau ditanya ke depannya, kalau saya optimis bisa ramai ya," ungkap Abraham di tokonya.
Abraham memprediksi bahwa omzetnya bisa saja meningkat dengan adanya Stasiun MRT yang selesai pembangunannya. Setidaknya, dia memprediksi omzet bulannya bisa menanjak sebanyak Rp 5 juta.
"Sekarang ya lumayan sih ada kenaikannya pas sudah jadi pembangunan MRT. Dulu ya sebulan paling Rp 20 juta, kalau sekarang sih kayanya bisa tembus Rp 25 juta," ungkap Abraham. (dna/dna)