Kereta yang akan digunakan LRT Jabodebek akan dirancang tanpa masinis. Dikutip dari infografis resmi LRT Jabodebek, kereta pabrikan INKA ini nantinya akan berjalan tanpa masinis mengusung sistem pengoperasian driverless.
Dengan sistem tersebut nantinya kereta yang digunakan LRT Jabodebek akan diatur perjalanannya secara otomatis. Mulai dari pergerakannya, kecepatannya, hingga waktu berhentinya.
Untuk buka tutup pintu saat berhenti di setiap stasiun, LRT akan dibuka lewat petugas tiap stasiun yang bertugas di ruang kontrol. Nantinya, kereta ini pun didesain bisa melaju dengan kecepatan maksimal 100 km/jam.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Mengutip dari laman lrtjabodebek.com, secara teknis sinyal moving block merupakan sistem yang memblok zona di masing-masing kereta. Sistem ini akan berdampak pada jarak antar kereta, sehingga memperpendek jarak kereta yang tengah beroperasi.
Sistem ini berpengaruh pada headway atau frekuensi maupun jarak lalu lintas kereta yang ingin dicapai sehingga mempengaruhi kapasitas angkut dengan headway 2-3 menit. Sistem persinyalan moving block akan terhubung dengan sistem sinyal pusat dan sistem sinyal kereta. Sehingga sistem ini dapat lebih unggul dibandingkan dengan sistem fixed block.
Sistem ini memang cocok digunakan pada kereta dengan lajur khusus seperti LRT, yang dalam pengoperasiannya nanti membutuhkan intensitas yang tinggi. Saat ini di Indonesia yang menggunakan sistem moving block adalah LRT Jabodebek dan MRT Jakarta.
(zlf/zlf)