"Melihat 2-3 hari ini ada gangguan-gangguan dari kereta api khususnya di Jabodetabek. Oleh karenanya saya sengaja hadir untuk mengevaluasi apa yang terjadi dan menentukan langkah-langkah berikutnya," kata Budi usai rapat terbatas di Stasiun Bogor, Kamis (4/4/2019).
Budi menjelaskan, dari pertemuan di stasiun Bogor itu disimpulkan bahwa banyak peralatan perkeretaapian, khususnya di wilayah Jabodetabek, yang sudah berusia lanjut dan menjadi salah satu faktor penyebab terganggunya perjalanan kereta api. Faktor lainnya, lanjut Budi, adalah cuaca ekstrim dan frekwensi perjalanan kereta api yang semakin padat.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Oleh karenanya jangka pendek saya minta ke KAI untuk membuat task force untuk menyelesaikan pekerjaan-pekerjaan itu. Task force juga menyelesaikan persoalan rel, dan sebagainya, pada spot-spot yang sudah diindikasikan punya problem," sambung Budi.
Tim ini, lanjut Budi, akan mulai bekerja pekan depan. Ia meminta agar tim task force yang bertugas dapat bekerja dengan cepat dan tepat agar pelayanan berjalan baik, terlebih untuk menghadapi musim mudik dan hari raya.
"Justru karena ada hari raya, saya menugaskan adanya task force tersebut. Karena task force tersebut tugasnya mengidentifikasi ulang dan mengerjakan secara cepat dan ad hoc, saya tidak ingin bahwa pekerjaan ini digunakan oleh organisasi yang sekarang, karena organisasi sekarang ini tidak, belum mampu menyelesaikan persoalan persoalan yang terjadi," tutup Budi.











































