Bandara Kertajati Sepi, Menhub: Akan Kita Kembangkan

Bandara Kertajati Sepi, Menhub: Akan Kita Kembangkan

Danang Sugianto - detikFinance
Sabtu, 06 Apr 2019 15:15 WIB
Foto: Sudirman Wamad
Lampung - Bandar Udara Internasional Jawa Barat (BIJB) atau Bandara Kertajati hingga kini masih sepi. Tingkat keterisian atau okupansi bandara masih jauh dari yang diharapkan.

Sepinya Bandara Kertaji pun menimbulkan polemik dan berbagai persepsi miring. Pemprov Jawa Barat pun ikut khawatir.

Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi hanya menanggapi singkat terkait sepinya Bandara Kertajati. Dia menegaskan bahwa pemerintah akan berupaya untuk membuat bandara itu ramai

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Bandara Kertajati sedang akan kita kembangkan," ujarnya di Way Kanan, Lampung, Sabtu (6/4/2019).

Menengok ke belakang, ide pembangunan Bandara Kertajati idenya sudah cukup lama digagas, yakni sejak 2003. Saat itu, pengusaha dari Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Jawa Barat (Jabar) berharap agar ada bandara di Jabar bagian Utara.

Hanya saja, groundbreaking bandara baru dilaksanakan pada Januari 2016. Terdapat perjalanan panjang untuk bisa menghadirkan bandara yang saat ini merupakan yang terbesar setelah Bandara Soekarno-Hatta (Soetta) mulai dari penetapan lokasi, hingga pengadaan lahan.



Pembangunan bandara ini memakan biaya hingga Rp 2,6 triliun. Dananya sendiri tak sepenuhnya bergantung dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) karena pemerintah menggunakan skema kemitraan dengan swasta.

Sempat ditargetkan selesai akhir 2017 namun berbagai kendala menghampiri pembangunan proyek ini. Namun, pemerintah baru bisa memastikan proyek dapat selesai di tahun 2018.

Setelah melewati masa pembangunan yang panjang, Presiden Joko Widodo (Jokowi) akhirnya dapat meresmikan bandara pada 24 Mei 2018. Bahkan, menurutnya pengoperasian bisa mengerek ekonomi di Jawa Barat bagian Utara.

Jokowi juga menargetkan penerbangan komersil dimulai pada 8 Juni 2018 atau sebelum mudik Lebaran. Namun, kembali penerbangan komersil baru ada di akhir 2018.

Rute penerbangan tersebut diisi oleh maskapai plat merah, yakni PT Garuda Indonesia dengan tujuan Kertajati-Tanjung Karang-Palembang (pulang pergi/pp) dan Kertajati-Balikpapan-Tarakan (pp).

Sayang seribu sayang, saat ini kondisi Bandara Kertajati memprihatinkan karena dari 11 rute yang ada hanya satu yang beroperasi. Hal itu karena tingkat okupansi penerbangan di bawah 30%.

Menanggapi hal itu, Pemprov Jabar meminta agar setiap Aparatur Sipil Negara (ASN) yang melakukan perjalan dinas menggunakan transportasi udara melalui Bandara Kertajati. Dengan begitu, diharapkan tingkat okupansi bisa meningkat.

(das/eds)

Hide Ads