JK Singgung Aher soal Bandara Kertajati yang Sepi

JK Singgung Aher soal Bandara Kertajati yang Sepi

Trio Hamdani - detikFinance
Sabtu, 13 Apr 2019 09:02 WIB
1.

JK Singgung Aher soal Bandara Kertajati yang Sepi

JK Singgung Aher soal Bandara Kertajati yang Sepi
BIJB/Foto: Sudirman Wamad
Jakarta - Kritik soal Bandara Internasional Jawa Barat (BIJB) atau Bandara Kertajati belum selesai. Sepinya bandara kebanggaan Jawa Barat memang belakangan ini menjadi sorotan.

Wakil Presiden Jusuf Kalla (JK) bahkan menilai penelitian untuk membangun bandara tersebut kurang akibatnya lokasi yang dipilih tidak tepat.

Baru-baru ini JK menyinggung bahwa gagasan pembangunan bandara tersebut datang dari Pemprov Jabar saat dipimpin Gubernur Ahmad Heryawan (Aher). Bagaimana cerita selengkapnya? Berikut dirangkum detikFinance, Sabtu (13/4/2019).
JK mengatakan bahwa Bandara Kertajati dibangun atas ide Pemprov Jabar saat dipimpin Gubernur Ahmad Heryawan atau Aher.

"Kertajati itu kan usulan Pemda Jawa Barat, Gubernurnya Aher, jadi di posisi 2 kan," kata JK dalam acara Blak-blakan detikcom..

Untuk itu, JK meminta agar tidak saling menyalahkan atas kekurangan di Bandara Kertajati. Menurutnya itu merupakan kesalahan bersama.

"Jadi kalau ada yang salah ya salah bersama lah bukan hanya salahnya pemerintah," sebut dia.

JK juga menyebut lokasi Bandara Kertajati terlalu jauh dari Bandung maupun Jakarta. Bandara tersebut hanya dekat dengan beberapa daerah seperti Subang, Indramayu, hingga Cirebon.

"Airport yang bagus itu hanya bisa kalau ada banyak nyambung-nyambungnya, ada kepastiannya. Kertajati tidak ada kepastian dan itu hanya ke kota-kota yang kecil," tambahnya.

Sekretaris Daerah Jawa Barat Iwa Karniwa menjelaskan bahwa proyek tersebut memang merupakan ide dari Pemprov Jabar. Kala itu Pemprov Jabar memutuskan untuk membangun bandara baru untuk mengantisipasi tingginya penduduk di Jabar.

"Jadi ini memang merupakan suatu antisipasi dari Pemprov Jabar di mana dengan jumlah penduduk yang hampir 50 juta dan juga sisi geo politik dan geo sosial," katanya kepada detikFinance, Jumat (12/4/2019).

Saat itu di Bandung hanya ada Bandara Internasional Husein Sastranegara, sementara alternatif lainnya adalah Bandara Internasional Soekarno-Hatta (Soetta) di Cengkareng yang jaraknya jauh.

"Kalau cuma Soetta kita tentu masyarakat Jabar itu waktunya juga kadang juga dengan kemacetan dan jauh ke Soetta menjadi suatu hambatan, dan dalam jangka panjang juga akan jadi masalah," ujarnya.

"Maka atas dasar itu diperlukan adanya satu bandara yang besarnya kira-kira sama dengan Soetta. Gagasan besarnya seperti itu," tuturnya.

Iwa mengatakan dipilihnya lokasi bandara di Kecamatan Kertajati, Kabupaten Majalengka sudah sesuai kajian. Walaupun dia akui ada faktor yang membuat bandara tersebut kini masih sepi, salah satunya akses Tol Cisumdawu yang belum selesai.

"Kalau sesuai kajian memang sudah feasible (layak), namun dalam perjalanannya ternyata sarana dan prasarana yang harus menunjang untuk berfungsi optimalnya Kertajati itu belum selesai," katanya kepada detikFinance, Jumat (12/4/2019).

Dia mengatakan lokasi yang dipilih itu dekat dengan Cirebon, Indramayu, Majalengka, dan Kuningan atau Ciayumajakuning dan beberapa wilayah lainnya.

"Nah hasil studi yang dilakukan oleh yang memang kompeten itu tempatnya ada di Kertajati, sehingga bisa akomodir wilayah Ciayumajakuning, Parahiyangan sekaligus wilayah ibu kota," terang Iwa.

Sambil menunggu akses Tol Cisumdawu selesai, pihaknya akan lebih masif mensosialisasikan ke warga Ciayumajakuning untuk menggunakan Bandara Kertajati. Apalagi jumlah penduduk di sana terbilang banyak.

"Kan wilayah Ciayumajakuning kan hampir sekitar 15 juta, sehingga walaupun kendala transportasi tidak ada alasan, tapi perlu kita mobilisasi. Sekarang sedang tahapan sosialisasi sehingga dengan demikian maka maskapai yang sudah melakukan penerbangan di Kertajati ini bisa kita optimalkan," tambahnya.

Hide Ads