Soal Sistem Tiket, LRT Jakarta Tak Ingin Bernasib Seperti MRT

Soal Sistem Tiket, LRT Jakarta Tak Ingin Bernasib Seperti MRT

Eduardo Simorangkir - detikFinance
Selasa, 07 Mei 2019 11:02 WIB
Foto: Pradita Utama
Jakarta - Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan belum juga mengoperasikan moda kereta ringan LRT Jakarta yang menghubungkan Kelapa Gading dan Velodrome di Rawamangun. Padahal sejak 1 April 2019 lalu, PT LRT Jakarta telah mengirimkan surat kesiapan operasi kepada Gubernur.

Direktur Proyek LRT Jakarta Propertindo (Jakpro) Iwan Takwin mengatakan pihaknya saat ini masih melakukan penyempurnaan operasi sebelum dibuka ke publik. Sistem ticketing dan pembangunan jembatan penghubung ke halte transJakarta Pemuda Rawamangun menjadi fokus penyempurnaan sebelum operasi.

"Sekarang ini kita sambil nunggu waktu melakukan tes terutama di sistem ticketing. Karena kan kita harus bisa menggunakan kartu bank semua yang digunakan di Indonesia. Durasinya berapa lama, durasi gatenya bisa membaca kalau lagi high traffic," katanya kepada detikFinance saat dihubungi, Selasa (7/5/2019).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT


Masalah tiket sendiri menjadi perhatian berkaca pada kejadian yang terjadi pada MRT Jakarta. Pada masa awal beroperasi menggunakan kartu, sempat terjadi permasalahan pada gate tapping kartu di MRT Jakarta yang menyebabkan antrean mengular di stasiun.

"Makanya kita sambil berkomunikasi dengan BI untuk memitigasi kendalanya, seperti apa kendalanya. Karena sekarang kan sistemnya multiapplet itu baru. Itu yang harus kita sesuaikan dengan sistem kita. Bermacam-macam kartu bank harus bisa dibaca dalam satu chip," kata Iwan.


Sama seperti MRT, LRT juga menerima kartu bank eksisting pada saat pengoperasian nanti. Selain kartu bank, ada pula kartu JakLingko dan tiket harian bagi penumpang yang tidak mempunyai kartu bank yang disediakan khusus oleh LRT Jakarta.

Soal Sistem Tiket, LRT Tak Ingin Bernasib Seperti MRT
(eds/zlf)

Hide Ads