Butuh Setahun Bangun Terowongan Kereta Cepat di Walini

Butuh Setahun Bangun Terowongan Kereta Cepat di Walini

Sylke Febrina Laucereno - detikFinance
Selasa, 14 Mei 2019 12:34 WIB
Foto: Sylke Febrina Laucereno
Bandung Barat - Kereta cepat Jakarta-Bandung saat ini sudah memasuki proses penembusan dan tersambungnya terowongan Walini di Bandung Barat.

Manajer Proyek China Railway Engineering Corporation Zhang Wei menjelaskan proses penembusan terowongan Walini ini cukup sulit karena struktur tanah yang rumit.

"12 bulan tunnel Walini bisa tembus pada hari ini dengan panjang 608 meter dan kedalaman 37 meter. Tanah di Walini cukup rumit strukturnya," kata Zhang dalam sambutannya di Tunnel Walini, Bandung Barat, Selasa (14/5/2019).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dia mengungkapkan, dalam proses penembusan pihak kontraktor harus melewati akumulasi batuan vulkanik dan juga lumpur yang proses pelapukannya tinggi, sehingga kesulitan konstruksi sangat tinggi.

Zhang mengatakan, ia dan tim menargetkan proyek ini bisa selesai dalam waktu cepat. "Kami targetkan bisa selesai tepat waktu, seluruh karyawan CREC akan memberi pelayanan yang terbaik untuk rakyat Indonesia pada pembangunan kereta cepat Jakarta-Bandung ini," imbuh dia.

Kemudian dalam proses pengerjaan, kontraktor juga memberikan pelatihan kepada pekerja Indonesia. Hal ini dilakukan agar pekerja Indonesia bisa memiliki kompetensi tinggi.

"Terima kasih semua expert China yang sudah membantu dan 200 lebih pekerja orang Indonesia untuk pekerjaan tahap konstruksi," jelas dia.



Tahap persiapan konstruksi Tunnel Walini telah dimulai sejak semester kedua di tahun 2017 yang juga mencakup pada tahap konstruksi Guide Wall dan Pipe Roof. Pada Juli 2018, pengerjaannya berlanjut dengan penggalian pertama pada sisi outlet tunnel dan pekerjaan lain diantaranya supporting, invert, secondary lining.

Seiring dengan penggalian pada sisi outlet tunnel, 30 Desember 2018 dimulai proses penggalian pada sisi inlet tunnel. Setelah berhasil ditembus, pengerjaan pada tunnel ini akan terus berlanjut dengan pekerjaan konstruksi lainnya seperti tracking, signaling dan pemasangan kabel.

Stasiun kereta cepat Walini akan terkoneksi dengan moda transportasi umum lainnnya guna meningkatkan aksesibilitas dan mobilitas masyarakat pada kawasan tersebut. Dengan lahan seluas 1.278 hektar, Walini merupakan salah satu titik proyek kereta cepat yang diproyeksikan sebagai kawasan Transit Oriented Development (TOD).

Sistem integrasi dan pembangunan infrastruktur transportasi umum yang baik pada kawasan tersebut diharapkan mampu meningkatkan produktivitas masyarakat sehingga dapat menstimulasi daya saing dan pertumbuhan ekonomi secara efektif.

(kil/eds)

Hide Ads