Menurut keterangan tertulis dari PT Jasa Marga yang diterima detikFinance, Sabtu (25/5/2019) total 71.000 kendaraan tersebut berasal dari 40.304 kendaraan yang melewati GT Cikampek Utama dan 31.651 GT Kalihurip Utama.
Dijelaskan juga, terjadi kepadatan di hari pertama beroperasinya GT pengganti, hal itu dikarenakan, pengguna kendaraan non golongan I meningkat menjadi 71% dari biasanya 29%. Peningkatan ini mengingat pemberlakuan larangan truk melintas pada Lebaran 2019.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Selain itu, kepadatan juga terjadi karena banyaknya pengguna jalan yang belum mengetahui perubahan sistem transaksi dan pentarifan. Sehingga hal ini mengurangi kapasitas transaksi gerbang sebesar 46%.
Maka dari itu, Jasa Marga terus meniadakan titik GT Barrier (utama) agar lalu lintas dapat lebih lancar. Kemudian, menambah jumlah gardu untuk kendaraan non golongan I untuk dapat melayani kendaraan golongan besar lebih banyak.
Langkah itu, dilakukan dengan menghilangkan portal lajur khusus. Terhitung saat ini, komposisi gardu di GT Cikatama sebanyak 7 Gardu (6 Gardu Multi Gol dan 1 Gardu Gol I) untuk jalur arah Jakarta dan sebanyak 7 Gardu (5 Gardu Multi Gol dan 2 Gardu Gol I) untuk jalur arah Timur.
Serta sebanyak 5 portal di GT Kalitama sehingga saat ini kapasitas transaksi di GT tersebut sebanyak 7 Gardu untuk jalur arah Bandung dan sebanyak 7 Gardu untuk jalur arah Jakarta semua gardu dapat melayani semua golongan.
Jasa Marga juga menambah mesin top up tunai, melengkapi EDC untuk top up, serta menyediakan penjualan starter pack uang elektronik di gerbang.
"Jasa Marga juga menambah jumlah petugas pengumpul tol (pultol) di lapangan dengan menggunakan Mobile Reader yang dapat menjemput transaksi pengguna jalan sehingga waktu transaksi menjadi lebih cepat," tulis keterangan tersebut. (ara/ara)