Operator Tolak Usulan Menhub Nonaktifkan GT Palimanan

Operator Tolak Usulan Menhub Nonaktifkan GT Palimanan

Herdi Alif Al Hikam - detikFinance
Sabtu, 08 Jun 2019 08:20 WIB
1.

Operator Tolak Usulan Menhub Nonaktifkan GT Palimanan

Operator Tolak Usulan Menhub Nonaktifkan GT Palimanan
GT Palimanan/Foto: Tri Ispranoto
Jakarta - Gerbang Tol (GT) Palimanan yang diusulkan Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi untuk dinonaktifkan justru tetap dibuka selama arus mudik.

Sebelumnya, menurut Budi Karya usulan menonaktifkan gerbang tol ini berdasarkan laporan yang diterimanya mengenai kemacetan sepanjang 3 kilometer (km) di gerbang tersebut.

"Usulan ke Menteri PU, gerbang Palimanan nggak ada. Nggak ada gate selama Lebaran saja, soalnya kemarin sempat 3 km antrean," kata dia di kediamannya, Jakarta, Rabu malam (5/6/2019).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Namun, pihak operator tol PT Lintas Marga Sedaya justru menolak menonaktifkan GT Palimanan. Berikut berita selengkapnya dirangkum detikFinance, Sabtu (8/6/2019).
Wakil Direktur Utama PT Lintas Marga Sedaya Firdaus Azis selaku operator tol Cikopo-Palimanan, mengatakan bahwa usul Budi Karya tidak bisa diterapkan. Pihaknya sudah berkomunikasi dengan banyak operator lainnya dan keputusannya sudah bulat menolak menutup GT Palimanan.

"Kita sudah bahas ya dengan pihak terkait itu banyak libatkan operator ya, bahwa hal tersebut tidak bisa dilakukan. Saya kurang paham ya arahan Kemenhub gimana, cuma kita secara decision-nya (keputusan) sama operator lain seperti itu ya," ungkap Firdaus.

Firdaus menjelaskan bahwa GT Palimanan merupakan gerbang sentral untuk transaksi antar cluster di tol Trans Jawa. Menurutnya, sistem transaksi tidak akan siap bila GT Palimanan dinonaktifkan alias tanpa tap bagi pemudik.

"Karena Palimanan itu berfungsi untuk tempat pembayaran cluster 2 dan tap masuk cluster 1. Kalau dilolosin di sini secara sistem nggak bisa, belum siap karena waktunya itu juga mepet," jelas Firdaus.

Untuk mengurai kemacetan, pihaknya sudah menambah kapasitas GT Palimanan. Selain itu menurutnya, antrean di GT Palimanan tidak terlalu signifikan.

Menurut Firdaus, antrean memang cukup panjang hingga 5 km, namun antrean mencair 30 menit kemudian. Hal tersebut apabila dibandingkan dengan tahun sebelumnya cukup efektif menurutnya.

"Makanya kita tambah aja kapasitas kita untuk mengurai kemacetan itu. Sebenarnya gini antrean waktu arus mudik kemarin itu let's say 5 km tapi kan 30 menit cair ya," ungkap Firdaus.

"Saya lihatnya kalau 30 menit antre nggak lama ya musim lebaran, apalagi di-compare sama tahun sebelumnya," tambahnya.

Alih-alih nonaktif, operator justru menambahkan kapasitas pada GT tersebut. Menurut Firdaus Azis, selaku operator tol mengatakan telah menambahkan kapasitas transaksi GT Palimanan dari yang sebelumnya 26 menjadi 38 tempat.

"Mulai pagi ini kami sudah siapkan tambahan kapasitas. Waktu arus mudik kita aktifkan gardu sampai 26, arus balik ini jadi 38," ungkap Firdaus.

Firdaus juga mengatakan bahwa pihaknya menambahkan akses jemput bola dengan menggunakan sistem mobile reader.

"Karena kita tambah mobile reader jadi sistemnya jemput bola. Gardu di sana kan permanennya 14, totalnya 38 lah nanti, jemput bolanya sekitar 20," papar Firdaus.

Dengan strategi yang dilakukan pihaknya ini, Firdaus yakin bahwa antrean mobil yang mau melakukan transaksi pada GT Palimanan bisa lancar tanpa membuat kemacetan panjang.

"Kita liat waktunya lah ya. Kalau ditambah 30-40% lebih banyak Insyaallah optimis lah antreannya lancar," kata Firdaus.

Selain pihak Firdaus, PT Jasa Marga yang juga menjadi operator jalan tol di akses Trans Jawa juga menambahkan kapasitas gardu transaksi pada gerbang tolnya.

"Banyak (yang ditambah), jadi kita tambah di Kalikangkung, Warugunung, sampai Cikampek Utama. Pokoknya barrier yang menuju timur itu kita tambahin," ungkap Corporate Communication and Community Development Head Jasa Marga Dwimawan Heru.

Hide Ads