2 Bulan MRT Operasi, Dubes Jepang: Gaya Hidup Jakarta Semakin Berubah

2 Bulan MRT Operasi, Dubes Jepang: Gaya Hidup Jakarta Semakin Berubah

Eduardo Simorangkir - detikFinance
Sabtu, 08 Jun 2019 14:20 WIB
Foto: Agung Pambudhy
Jakarta - Kereta moda raya terpadu (MRT) Jakarta telah beroperasi secara komersil dalam waktu dua bulan terakhir. Moda transportasi di ibu kota ini cukup ramai ditumpangi oleh warga ibu kota.

Keandalan, keamanan, dan kenyamanan menjadi tiga kunci yang membuat MRT jadi pilihan mobilitas warga ibu kota. Meski baru beroperasi di rute sepanjang 16 km, namun Ratangga mampu mencuri perhatian warga karena berhasil menembus macetnya ibu kota dalam waktu singkat dan sesuai jadwalnya.

Hal ini dirasakan pula oleh Dubes Jepang untuk Indonesia Ishii Masafumi. Pria yang kerap berbagi cerita tentang makan siangnya lewat akun instagram @jpnambsindonesia ini membagi kisah tersebut.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Sudah dua bulan sejak persemian MRT, apakah teman-teman sudah coba MRT? Adakah yang sering naik MRT?" tanyanya dalam sebuah video yang diunggah di akun instagram @jpnambsindonesia, dikutip Sabtu (8/6/2019).



Dia bilang, MRT mendapatkan respons yang cukup positif sejak diresmikan pada akhir Maret 2019 lalu. Gaya hidup di Jakarta pun kian berubah ke arah yang lebih karena semakin banyak yang mengandalkan transportasi umum sebagai mobilitasnya, termasuk dengan menunggangi MRT.

"Saya dengar banyak cerita bahwa dengan MRT bisa sampai ke tempat tujuan tepat waktu tanpa kemacetan. Saya merasa gaya hidup di Jakarta semakin berubah. Mari mendukung perkembangan MRT selanjutnya," katanya.

MRT dibangun dengan tujuan menjadi tulang punggung transportasi umum di Jakarta. Integrasinya dengan berbagai moda transportasi lain di Jakarta diharapkan menjadi salah satu kunci mengubah Jakarta menjadi kota yang lebih baik dengan penetrasi penggunaan transportasi umum lebih luas.

Saat ini MRT tengah memperluas jaringannya dengan pembangunan fase II dari Bundaran HI menuju Ancol Barat. Pembangunan MRT menggunakan dana pinjaman dari pemerintah Jepang yang disalurkan oleh JICA.

(eds/ara)

Hide Ads